Al-Kaafii (الكَافِي)
Yang Maha Mencukupi dan Membela
Disebutkan dalam al-Qur’an : 1 kali
أَلَيْسَ اللَّهُ بِكَافٍ عَبْدَهُ وَيُخَوِّفُونَكَ بِالَّذِينَ مِنْ دُونِهِ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ
“Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya….”
(QS. Az-Zumar : 36)
Al-Kafi berarti yang mencukupi segala sesuatu bagi hamba-hamba-Nya dan yang menegakan segala urusannya.[1]
Pemberian kecukupan, ada yang umum dan yang khusus.
Adapun yang umum, maka Allah telah memberikannya kepada seluruh makhluk, berupa penciptaan, pemberian kebutuhan dan segala sesuatu untuk mencapai tujuan diciptakannya makhluk, sebagaimana Allah telah mempersiapkan segala yang memenuhi kebutuhan mereka baik berupa makanan, minuman dan lainnya.
Adapun kecukupan yang bersifat khusus adalah kecukupan bagi orang yang bertawakal kepada-Nya, Allah ta’ala berfirman :
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
“…. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. ….” (QS. Ath-Thalaq : 3)
Yakni memberinya kecukupan pada semua urusan agama dan dunia. Apabila seorang hamba bertawakal kepada Rabbnya dengan sebenar-benarnya tawakal, yakni hatinya bersandar kepada Rabbnya dengan kuat dalam mencari kebaikan dan menolak mara bahaya disertai dengan perasangka baik kepada Rabbnya, maka ia akan mendapatkan kecukupan yang sempurna dan Allah akan meluruskan perkataan dan perbuatannya, Allah juga akan memberikan keiinginannya dan menghilangkan kesedihannya.[2]
Do’a Ibadah :
- Yang mencukupi hamba-hamban-Nya berupa rizki, penghidupan, perlindungan dan pertolongan hanyalah Allah, sehingga mencukupkan dari(berharap) kepdada selain-Nya
- Segala hal yang tercukupi hanya terjadi dengan kehendak Allah, oleh sebab itu tidak ada ibadah kecuali hanya kepadanya, tidak ada keinginan kecuali kepada-Nya dan tidak ada harapan kecuali kepada-Nya.
- Wajib bagi seorang mukmin merasa cukup dengan Allah, sehingga ia melepaskan diri dari selain-Nya, maka ia tidak menyandarkan diri kepada manusia dengan meminta-minta.[3]
Do’a Permohonan :
- Disebutkan dalam sebuah kisah seorang anak muda yang beriman diseret oleh pasukan raja yang zhalim untuk dibunuh dengan cara dijatuhkan dari puncak sebuah gunung (ia disiksa) karena ia beriman, maka ia berdo’a kepada Allah :
اللَّهُمَّ اكْفِنِيهِمْ بِمَا شِئْتَ
“ Ya Allah lindungilah aku dari mereka dengan cara apapun yang Engkau kehendaki”
lalu gunung itu mengalami goncangan hingga mereka semua terjatuh dan anak muda itu kembali dengan berjalan kaki menjumpai sang raja. Sang raja bertanya: “ada apa dengan orang-orang bersamamu?” Ia menjawab:
كَفَانِيْهِمُ اللَّهُ
“ Allah telah melindungiku dari mereka” (HR. Muslim: 7703)
- Seorang laki-laki pernah mendatangi Ali radhiallahu anhu, ia meminta bantuannya atas tumpukan hutang-hutang, lalu Ali berkata kepadanya: “Maukah engkau aku ajarkan do’a yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu alaihi wasallam, yang apabila engkau memiliki hutang sebesar gunung niscaya Allah akan melunasinya, Ucapkanlah :
اللَّهُمَّ اكْفِنِيْ بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
“Ya Allah, cukupilah aku dengan yang halal dari-Mu daripada yang haram, dan cukupilah aku dengan karunia-Mu dari selain-Mu.” (HR. At-Tirmidzi: 3911, dihasankan oleh Al-Albani)
- Rasulullah shallallahu alihi wasallam apabila pergi menuju tempat tidurnya beliau bersabda :
الحَمْدُ لِلَّه الذِي أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وآوَانَا فَكَمْ مِمَّن لَا كَافِيَ لَهُ وَلَا مُؤْوِيَ
“Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum, memberikan kepada kami kepada kami kecukupan dan tempat untuk tidur. Berapa banyak orang yang tidak diberikan kecukupan dan tempat tidur oleh-Nya. (HR. Muslim 2715)
__________
[1] Asrarul asma, hal 22
[2] Fiqhul asmail husna, syeikh abdurrazaq hal. 234
[3] Asrarul asma, hal. 212
Oleh: Rahman Afandi Lc