Tauhid Rububiyyah adalah kebenaran, perkaranya sangat agung, dan tidak sah iman seorang hamba apabila ia tidak mengimani Tauhid Rububiyyah. Akan tetapi, meski demikian agung kedudukannya, Tauhid Rububiyyah bukanlah Tauhid yang menjadi tujuan diutusnya para Rasul alaihimsahalatu wa salam dan bukan Tauhid yang menjadi tujuan diturunkannya kitab-kitab suci.
Kaum musyrikin mengakui Tauhid Rububiyyah, meski demikian mereka tidak dikatakan menjadi kaum Muslimin. Sebab, pengakuan terhadap Tauhid Rububiyyah semata sangat tidak mencukupi tanpa adanya Tauhid Uluhiyyah.
Syaikh Muhammad bin Shaleh Al ‘Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Termasuk perkara yang mengherankan bahwa banyak dari penulis kontemporer tentang ilmu Tauhid yang hanya fokus pada Tauhid Rububiyyah seolah-olah mereka sedang berhadapan dengan orang-orang yang mengingkari keberadaan Allah Ta’ala, meskipun memang ada yang mengingkari-Nya. Akan tetapi begitu banyak kaum Muslimin sekarang ini terjerumus kepada kesyirikan dalam hal ibadah.
Oleh karena itu hendaklah fokus pada Tauhid Uluhiyyah ini hingga dapat mengentaskan kaum Muslimin yang mengatakan, ‘Kami ini orang-orang Muslim’ tetapi kenyataan mereka terjerumus kepada kesyirikan tanpa mereka sadari ” (Al Qaulul Mufid, jilid 1 hal 11)
Wallaahu a’lam bi shawab.
Oleh: Fitra Aryasandi
Artikel: asmaulhusnacenter.com
Referensi:
Al Qaulul Mufid, Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin
Tauhid Ar Rububiyyah, Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin