Allah Ta’ala banyak sekali didalam Al Qur’an menyebutkan terkait dengan dalil-dalil Tauhid Rububiyyah, diantaranya:
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (Qs: Al Fatihah: 2)
إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ
Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh. (Qs: Adz Dzariyat: 58)
Allah Ta’ala juga berfirman,
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (Qs: Al Baqarah: 164)
Selain dari ayat-ayat yang tertuang dalam Al Qur’an, Tauhid Rububiyyah juga ditunjukkan oleh dalil-dalil sebagai berikut:
Dalil Fitrah
Pada dasarnya seluruh makhluk-Nya mengakui Tauhid Rububiyyah karena Allah Ta’ala telah memfitrahkan kepada mereka. Mereka mengakui bahwa Allah adalah Sang Pencipta, Sang Pemilik, Sang Pengatur, Yang Menghidupkan, Yang Mematikan, Yang Memberikan rezeki pada setiap makhluk-Nya.
Keimanan terhadap Rububiyyah Allah adalah fitrah setiap manusia merupakan perkara alami, tidak ada yang sanggup untuk menolak dan menghilangkannya.
Shaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan: “pengakuan ini bersifat fitrah, sebagaimana Rasullulah Shallallahu Alaihi Wasalam bersabda,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
“Tidaklah setiap anak kecuali dia dilahirkan di atas fitrah, maka bapak ibunyalah yang menjadikan dia Yahudi, atau menjadikan dia Nasrani, atau menjadikan dia Majusi.” (HR. Bukhari no. 1358 dan Muslim no. 2658).
‘Sesungguhnya sifat fitrah itu mencakup pengakuan keberadaan Allah dan sikap kembali kepada-Nya” (Majmuu’ Al Fataawaa, jilid 2,hal 6)
Bahkan orang-orang musyrikin pada zaman Jahiliyyah pun mengakui atas Tauhid Rububiyyah, padahal mereka berbuat kesyirikan.
Allah Ta’ala berfirman,
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ ۖ فَأَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ
Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: “Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?” Tentu mereka akan menjawab: “Allah”, maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar). (Qs: Al Kabut: 61)
Dalil Penciptaan Manusia
Dengan diciptakannya manusia oleh Allah Ta’ala, ini menjadi tanda besar dari ayat-ayat Allah yang menunjukkan atas Rububiyyah-Nya, jika manusia memikirkan dan mencermati dari setiap organ-organ yang tersusun dalam tubuhnya maka akan merasa takjub, maka dia akan menyadari bahwa di balik semua itu ada Dzat Yang Mangatur, Yang Menciptakan dan Maha Kuasa.
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ وَصَوَّرَكُمْ فَأَحْسَنَ صُوَرَكُمْ ۖ وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ
Dia menciptakan langit dan bumi dengan haq. Dia membentuk rupamu dan dibaguskan-Nya rupamu itu dan hanya kepada Allah-lah kembali(mu). (Qs: At Thagobun: 3)
Juga firman Allah Ta’ala,
وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا
dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), (Qs: Asy Syams: 7)
Dalil Fenomena Alam
سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ ۗ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (Qs: Fushishilat: 53)
Andai saja para manusia mau memperhatikan fenomena-fenomena alam yang terjadi di atas muka bumi ini, niscaya ia akan sadar bahwa dibalik fenomena semua itu ada pencipta, tidak terjadi begitu saja dengan sendirinya.(Tauhid Ar Rububiyyah, hal 13)
Wallaahu a’lam bi shawab.
Oleh: Fitra Aryasandi
Artikel: asmaulhusnacenter.com
Referensi:
Majmuu’ Al Fataawaa, Shaikhul Islam Ibnu Taimiyah
Tauhid Ar Rububiyyah, Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin