Pengertian Tauhid
Syaikh Muhammad Al Utsaimin Rahimahullah menjelaskan akar dari kata tauhid, secara bahasa kata ini merupakan mashdar (kata dasar) dari
وحد – يوحد – توحيدا
Jika dikatakan: (وحد الشيء) bermakna menjadikan sesuatu itu satu.
Adapun menurut istilah kata tauhid adalah mengesankan Allah Ta’ala dengan sesuatu yang khusus bagi-Nya, baik dalam Rububiyyah, Uluhiyyah dan Asma’ wa Shifat. (Majmuu’ Fatawaa wa Rasail)
Atau dikatakan bahwa Tauhid adalah mengesankan Allah Ta’ala dengan apa-apa yang khusus bagi-Nya secara ilmu dan akidah yang berkaitan dengan perbuatan-perbuatan-Nya, segala peribadahan kepada-Nya dan nama-nama dan sifat-sifat-Nya. (At Ta’liqaat ‘ala Kasyfisy Syubhat)
Pernyataan Para Ulama Tentang Pengertian Tauhid
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah berkata: “Hakikat Tauhid adalah tidak menyekutukan Allah Ta’ala alam sesuatu pun dalam hal-hal yang merupakan kekhususan bagi-Nya” (Majmuu’ Al Fataawaa (jilid 3 hal 74)
Al Imam Ibnu Qayyim Al Jaujiyyah Rahimahullah mengatakan: “Hakikat Tauhid adalah menetapkan sifat-sifat yang sempurna bagi Allah Ta’ala dan membersihkan dari apa-apa yang berlawanan dengannya, serta beribadah hanya kepada Allah Ta’ala yang tidak ada sekutu bagi-Nya.” (Dar’ut Ta’aarudil ‘Aql wan Naql (jilid 8 hal 246))
Al Allamah ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sadi’ berkata: “Keyakinan dan keimanan seorang hamba dengan mengesankan Rabb Ta’ala beserta sifat-sifat-Nya yang sempurna, dan mengesankannya dalam berbagi macam bentuk ibadah” (Al Fataawaa As Sa’diyyah (hal 10))
Itulah pernyataan para ulama merupakan makna umum terhadap istilah Tauhid yang disepakati oleh Ahlu Sunnah baik salaf maupun khalaf.
Oleh: Fitra Aryasandi
Artikel: asmaulhusnacenter.com
Referensi:
Al Fataawaa As Sa’diyyah, ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sadi’
At Ta’liqaat ‘ala Kasyfisy Syubhat
Dar’ut Ta’aarudil ‘Aql wan Naql, Al Imam Ibnu Qayyim Al Jaujiyyah
Majmuu’ Al Fataawaa, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah
Majmuu’ Fatawaa wa Rasail