asd
Rabu, Juli 24, 2024
spot_img
BerandaPenjelasan Asmaul HusnaAL JAMIL (Yang Maha Indah)

AL JAMIL (Yang Maha Indah)

(الجَمِيْل)

Al-Jamil

Yang Maha Indah

Dalil penetapannya

إِنَّ اللَّهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ الجَمَالَ

“Sesungguhnya Allah itu Indah, Dia mencintai keindahan.” (HR. Muslim : 91)

Makna Al-Jamil

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengungkapkan: “Keindahan Allah azza wa jallaterbagi menadi empat bagian; keindahan dzat, sifat, perbuatan, dan nama-nama. Semua nama Allah adalah sifat yang sempurna. Semua perbuatan Allah itu penuh hikmah, maslahat, keadilan, serta kasih sayang. Adapun keindahan Dzat Allah merupakan perkara yang tidak bisa disamai oleh makhluk selian-Nya, tidak ada yang mengetahuinya selain Dia. Pengetahuan tentang keindahan Allah yang dimiliki oleh makhluk hanyalah sekedar definisi yang Dia perkenalkan kepada sebagian para hamba yang dimuliakan oleh-Nya. Keindahan Allah terpelihara dari perubahan-perubahan dan tertutup oleh pakaian (rida’) dan sarung (izar) kebesaran-Nya. Ini sebagaimana sabda Rasulullah ketika menghikayatkan dari Rabb-Nya (hadits qudsi): 

الكِبْريَاءُ رِدَائِيْ وَالعَظَمَةُ إِزَارِيْ 

“Kebesaran itu adalah pakaian-Ku dan keagungan itu adalah sarung-Ku” (HR. Ahmad juz 2/hlm. 376).

Do’a Ibadah kepada Al-Jamil dan kosekuensinya: 

1. Sebaik-baik penampilan indah adalah untuk Allah, dan hakikat keindahan seseorang hamba terletak pada hatinya. Maka Allah hanya memandang jiwa dan hati, bukan lahiriah dan penampilan, sebagaimana Nabi Shallallahu ‘alihi wasallam bersabda :

إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى أجْسَامِكُمْ وَلَا إِلَى صُوَرِكُمْ وَلكِن يَنْظُرُ إِلى قُلُوبِكُمْ

“Sesungguhnya Allah tidak memandang tubuh dan penampilan kalian, akan tetapi Dia hanya memandang hati kalian.” (HR. Muslim. No. 6707)

2. Oleh sebab itulah Allah berwasiat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallamdan seluruh umat beliau tentang keindahan hati. Allah mewasiatkan keindahan bersama sejumlah perilaku seperti sabar, hajr(isolasi), maaf dan talak, meski sebagian terasa pahit, namun Allah mensifatinya dengan indah.

Sabar yang Indah: 

فَاصْبِرْ صَبْرًا جَمِيلا 

“Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik.” (QS. Al-Ma’arij : 5)

Isolasi/menjauhi dengan indah:

… وَاهْجُرْهُمْ هَجْرًا جَمِيلا 

“… dan jauhilah mereka dengan cara yang baik. (QS. Al-Muuzammil: 10)

Maaf yang indah:

.. فَاصْفَحِ الصَّفْحَ الْجَمِيلَ 

“… Maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik.” (QS. Al-Hijr : 85)

Berpisah dengan indah:

… وَسَرِّحُوهُنَّ سَرَاحًا جَمِيلا 

“…dan lepaskanlah mereka itu dengan cara yang sebaik- baiknya.” (QS. Al-Ahzab : 49)

3. Allah menyukai penampilan yang indah tanpa berlebihan, kesombongan dan keangkuhan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasllam bersabda :

لَايَدْخُلُ الجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِيْ قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ 

“Tidak Akan masuk surga siapa yang dalam hatinya terdapat kesombongan meski hanya sebesar dzarrah.” Seorang lelaki bertanya: sesungguhnya seseorang menginginkan baju yang indah dan sandal yang indah (apa itu termasuk kesombongan?). 

Nabi Shallallahu ‘alihi wasallam menjawab : 

إِنَّ اللَّهَ جَمِيْلٌ يُحبُّ الجَمَالَ، الكِبْرُ بَطْر الحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

“Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan Allah Mencintai Keindahan.Sombong itu menolak keindahan dan merendahkan orang lain.” (HR. Muslim: 275)

4. Allah memberikan keindahan dalam penciptaan makhluk-makhluknya yang Dia kehendaki. Allah ta’ala berfirman: 

أَمَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَأَنْزَلَ لَكُمْ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَنْبَتْنَا بِهِ حَدَائِقَ ذَاتَ بَهْجَةٍ مَا كَانَ لَكُمْ أَنْ تُنْبِتُوا شَجَرَهَا أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ بَلْ هُمْ قَوْمٌ يَعْدِلُونَ 

atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran). (QS. An-Naml: 60). 

وَلَكُمْ فِيهَا جَمَالٌ حِينَ تُرِيحُونَ وَحِينَ تَسْرَحُونَ 

“dan kamu memperoleh pandangan yang indah padanya, ketika kamu membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu melepaskannya ke tempat penggembalaan.”(QS. An-Nahl: 6). 

Yaitu Allah memberikan keindahan pada hewan-hewan

لَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ 

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS. At-Tin : 4)

Do’a Masalah atau bertawassul dengan nama Al-Jamil:

Do’a Nabi Ya’qub alaihi salam saat saudara-saudara Yusuf alihi salam kembali dengan pakaiannya yang telah dilumuri darah dengan dakwaan bahwa Yusuf telah dimangsa oleh serigala adalah: 

فَصَبْرٌ جَمِيلٌ وَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا تَصِفُونَ…

“…Maka kesabaran yang baik Itulah. dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan.” (QS. Yusuf: 18)

Ucapan ini juga yang diungkapkan oleh Ibunda ‘Aisyah radhiallahu ‘anha saat kehormatan beliau diuji dalam kasus haditsul ifki (tuduhan dusta), beliau mengatakan: “Demi Allah aku tidak memiliki perumpamaan untuk kalian selain (seperti) Abu Yusuf (Ya’qub) saat beliau berkata: “…Maka kesabaran yang baik Itulah. dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan.”

Wallahu a’lam..

Referensi:

1. Asrorul Asma : Muallifah

2. Fiqih asmaul husna : Syeikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Al-Badr

3. Alukah.net, makna nama Allah Al-Jamil, Syeikh wahid Abdussalam Bali

Komplek Masjid Al-Bayaan, Cianjur 04 Jumadil ula 1441 H/31 Januari 2019

Penulis: Ade Abdurrahman

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

PALING POPULER