asd
Rabu, Juli 24, 2024
spot_img
BerandaPenjelasan Asmaul HusnaAL-BASITH (Yang Maha Melapangkan)

AL-BASITH (Yang Maha Melapangkan)

AL-BASITH (Yang Maha Melapangkan)

Nabi Shallallahu ‘alihi wasallam bersabda:

إِنَّ اللهَ هُوَ المُسَعِّرُ القَابِضُ البَاسِطُ الرَّازِقُ

“Sesungguhnya Allah, Dia adalah maha mengatur harga, maha menyempitkan, maha melapangkan, maha memberi rizki.” (HR. Abu Dawud: 3453, at-Tirmidzi: 1362, dishahihkan oleh al-Albani)

Al-Basith berarti yang menebarkan karunia kepada seluruh hamba-Nya. Yang melapangkan hati, rizki, dan rahmat, sebagaimana nama al-Qabidh, al-Basith juga terdiri dari tiga pengertian: 

1. Melapangkan Rizki

Allah Ta’ala berfirman:

…. يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ ….

“….Dia melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan(nya). … (QS. Asy-Syura: 12)2.

 Melapangkan Hati:

Allah melapangkan hati dengan kebaikan dan kelembutan-Nya: 

فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلإسْلام

“Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam…” (QS. Asy-Syura: 125)

3. Melapangkan Ruh :

Allah melapangkan ruh dalam tubuh dengan kehidupan.

Al-Basthu berarti keluasan dan menghamparkan. Sebagian mengatakan: “kelapangan yang paling luas adalah rahmat yang memasuki jiwa seseorang dimana ia menemukan cahaya untuk keluar dari kegelapan dosa.

Do’a Ibadah:

1. Hal yang paling indah tentang hamparan rahmat Allah atas hamba-hamba-Nya, yaitu Allah hamparkan “Tangan-Nya” siang dan malam untuk para pelaku maksiat:

إِنَّ اللّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ النَّهَاِ، ويَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوْبَ مُسِيءُ اللَّيْلِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا

​“Sesunggunya Allah ‘Azza wa Jalla menghamparkan tangan-Nya di malam hari agar pelaku maksiat di siang hari bertaubat, dan Allah menghamparkan tangan-Nya di siang hari agar pelaku maksiat di malam hari bertaubat, hingga matahari terbit dari tempat terbenamnya.” (HR. Muslim: 7165)

2. Hendaknya orang-orang yang telah dilapangkan rizki, harta, ilmu dan jasmaninya agar menegakkan hak nikmat-nikmat tersebut serta menghindari penggunaannya dalam maksiat. Dan Rabb yang telah melapangkan nikmat tersebut yaitu al-Basith memperingatkan bahwa segalanya akan kembali kepada-Nya.

….. وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ 

…. dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. (QS. Al-Baqarah: 245)

3. Kelapangan rizki berada ditangan Allah, dan menyambung tali silaturahim adalah salah satu sebab yang bisa dijalankan oleh hamba untuk meraihnya. Rassulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: 

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِيْ رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِيْ أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung tali silaturahim” (HR. Muttafaq ‘alaihi)

Do’a Masalah

Setelah perginya kaum Musrikin dari perang Uhud, Rasulullah Shallahu ‘alaihi wasallam mengumpulkan para sahabat dalam sejumlah shaff di belakang beliau, kemudian beliau menyebutkan nama Al-Qabidh dan al-Basith, dalam do’anya yang panjang: 

اللّهُمَّ لكَ الحَمْدُ كُلُّهُ اللّهَمَّ لَا قَابِضَ لِمَا بَسَطْتَ وَلَا بَاسِطَ لِمَا قَبَضْتَ ……

“Ya Allah hanya untuk-Mu segala pujian. Ya Allah tidak ada yang menyempitkan apa ang telah Engkau lapangkan, tidak pula yang melapangkan apa yang telah Engkau sempitkan….” (HR. Al-Bukhari  dalam al-Adabul mufrad: 699, Ahmad: 15891, dishahihkan oleh al-Albani)

Sumber : 


1. Kitab Asrarul asma: Muallifah

2. Fiqih al-Asmaul Husna: Syeikh Abdurrazzaq al-Badr

Komplek masjid Al-Bayaan Pasir Hapa, Cianjur, 23 Jumadal Ula 1441 H / 19 Januari 2020

Oleh: Ade Abdurrahman

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

PALING POPULER