Jumat, November 29, 2024
spot_img
BerandaFiqih Do'a dan DzikirRAGAM DALIL-DALIL YANG MENUNJUKKAN KEUTAMAAN DZIKIR

RAGAM DALIL-DALIL YANG MENUNJUKKAN KEUTAMAAN DZIKIR

RAGAM DALIL-DALIL YANG MENUNJUKKAN KEUTAMAAN DZIKIR

Imam Ibnu Al-Qayyim rahimahulah berkata dalam kitabnya Madarij As-Salikin, Sesungguhnya dzikir disebutkan dalam Al-Qur’an Al-Karim dalam sepuluh macam bentuk. Yaitu:

Pertama, perintah berdzikir secara mutlak dan muqayyad (terkait dengan sesuatu)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًاوَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًاهُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۚ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا  

“Wahai orang-orang beriman, berdzikirlah kepada Allah dengan dzikir yang banyak, dan bertasbihlah kepada-Nya pagi dan petang, Dia-lah yang bershalawat atas kamu dan malaikat-Nya, untuk mengeluarkan kamu dari kegelapan menuju cahaya, dan Dia sangat penyayang terhadap orang-orang beriman.” (Al-Ahzab: 41-43)

Kedua, larangan melakukan lawannya yang berupa kelalaian dan kelupaan.

وَلَا تَكُن مِّنَ الْغَافِلِينَ

“Janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (Q.S. Al-A’raf/6: 205).

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنسَاهُمْ أَنفُسَهُمْ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

“Janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, maka Dia melupakan mereka. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (Q.S. Al-Hasyr/59: 19)

Ketiga, mengaitkan keberuntungan dengan banyak berdzikir dan konsisten di atasnya.

وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Berdzikirlah kepada Allah, sebanyak-banyaknya mudah-mudahan kamu beruntung.” (QS. Al-Jumu’ah/62: 10)

Keempat, pujian untuk orang yang berdzikir, dan mengabarkan apa yang disiapkan Allah untuk mereka yang berupa surga dan ampunan.

وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

“Laki-laki yang banyak berdzikir dan perempuan yang banyak berdzikir, Allah menyiapkan untuk mereka ampunan dan pahala besar.” (Q.S. Al-Ahzab/33: 35)

Kelima, mengabarkan tentang kerugian mereka yang melalaikannya dan menyibukkan diri dengan selainnya.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَن ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

“Wahai orang-orang beriman, jnganlah harta benda kamu dan anak-anak kamu melalaikan kamu dari berdzikir kepada Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” (Q.S. Al-Munafiqun/63: 9)

Keenam, bahwa Allah menjadikan penyebutan-Nya terhadap mereka sebagai balasan atas dzikir mereka kepada-Nya.

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (Q.S. AL-Baqarah/2: 152)

Ketujuh, mengabarkan bahwa ia lebih besar dari segala sesuatu.

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu AlKitab (AlQuran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Ankabut: 45)

Kedelapan, Allah menjadikan dzikir sebagai penutup amal-amal shalih, sebagaimana ia adalah pembukanya.  

وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (Q.S. Al-Baqarah/2: 185)

فَإِذَا قَضَيْتُم مَّنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا

“Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. (Q.S. Al-Baqarah/2: 200)

فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ

“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.” (Q.S. An-Nisa/4: 103)

Kesembilan, mengabarkan tentang orang yang berdzikir, bahwa mereka adalah orang yang mampu mengambil manfaat dari ayat-ayat-Nya, dan mereka adalah orang-orang yang berakal, bukan selain mereka.

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِّأُولِي الْأَلْبَابِ الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ 

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring.” (Q.S. Ali Imran/3: 190-191)

Kesepuluh, Allah menjadikannya sebagai pengiring bagi semua amalan shalih dan ruhnya. Kapan dzikir hilang dari suatu amalan, maka ia laksana jasad tanpa ruh.  

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung. (Q.S. Al-Anfal/7: 45).

Sumber: Buku Fiqih Do’a dan Dzikir karya Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr

Penulis: Ade Abdurrahman

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

PALING POPULER