Kita contohkan dengan nama yang paling kita kenal, nama ini adalah nama yang paling banyak di sebutkan dalam Al-Quran dan nama ini adalah nama inti dari seluruh nama-nama Allah Ta’ala yaitu lafduljalallah ( الله)
Tahapan-tahapan pengamalan nama ini adalah :
pertama : kita harus mengetahui lafadz nama ini dan juga menghapalkannya.
Dan hal ini pun bisa kita menerapkannya pada asmaul husna yang lainnya.
Kedua : kita berusaha untuk memahami makna nama tersebut.
Makna nama Allah adalah Dzat yang berhak untuk di sembah dan di ibadahi oleh semua makhluk-Nya.
(makna ini di ambil dari perkataan ibnu abbas yang di nukil dari taisir Al-Aziz Al-Hamid hal.30)
Kita pun bisa menerapkannya pada asmaul husna yang lainnya.
Catatan : dalam memahami makna dari asmaul husna, maka kita harus merujuk kepada pemahaman para ulama ahlussunnah wal jamaa’ah dalam memahaminya. Dengan cara kita melihat kitab-kitab mereka atau bertanya kepada orang yang memahami makna nama tersebut yang sesuai dengan pemahaman para ulama ahlussunnah wal jamaa’ah.
Ketiga : kita berusaha mengamalkan kandungan nama Allah yang sudah kita pahami maknanya yaitu Allah adalah Dzat yang berhak untuk di sembah dan di ibadahi oleh semua makhluk–Nya.
Berarti untuk mengamalkan nama ini konsekuensi nya kita harus menyembah dan beribadah hanya kepada Allah saja dan kita tidak boleh menyembah dan beribadah kepada selain Allah atau yang di sebut syirik dan syirik kepada Allah adalah menjadikan sesuatu selain Allah sebagai tandingan bagi Allah dalam hal peribadahan, baik itu berdo’a kepadanya, meminta syafaat kepadanya, bertawakkal kepadanya, meminta pertolongan kepadanya, bernadzar untuknya, menyembelih dengan namanya, atau berkeyakinan bahwa dia dapat memberi manfaat dan menolak musibah.
( Risalah Laailahaillallah, Asy Syaikh Muhammad Al Wushabi Al Abdali, hal 27.)
yang mana syirik adalah dosa yang paling besar yang mengekalkan seseorang di dalam nereka. Na’udzubillah min dzalik.
Allah Ta’ala berfirman :
” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun” (QS. Al Maidah: 72)
Hal ini pun kita bisa menerapkannya pada asmaul husna yang lainnya.
Misalnya : – Jika kita tahu bahwa Allah Ar-Rahîm (Maha Pemberi Rahmat), maka kita selalu mengharapkan rahmat atau kasih sayang-Nya. – Jika kita tahu bahwa Allah Al-Ghafûr (Maha Pemberi Ampun), maka kita selalu memohon ampun kepadanya. – Jika kita tahu bahwa Allah As-Samî’ (Maha Mendengar), maka kita selalu menjaga perkataan kita, jangan sampai membuat Dia marah. – Jika kita tahu bahwa Allah Al-Bashîr (Yang Maha Melihat), maka kita selalu menjaga perbuatan kita agar tidak mengerjakan sesuatu yang tidak diridhai-Nya.
Keempat : kita berdo’a dengan nama tersebut kepada Allah Ta’ala ketika kita menginginkan sesuatu baik dalam urusan dunia terlebih dalam urusan akhirat.
Dengan menyebutkan nama Allah dalam do’a kita. Misalnya Ya Allah masukan lah aku ke dalam syurga-Mu dan jauhkanlah aku dari neraka-Mu.
Dan hal ini pun bisa kita menerapkannya pada asmaul husna yang lainnya.
Seperti kita berdo’a dengan menyebut : – Ya Razzâq (Yang Maha Memberi Rezeki), Berilah aku rezeki, – Ya Ghafûr (Yang Maha Pengampun), Ampunilah dosa-dosaku.- Ya Syaafi’ ( Yang Maha Penyembuh ) sembuhkanlah aku dari penyakit ku.–
Inilah contoh pengamalan asmaul husna. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga hal ini menjadi sebab kita masuk ke dalam syurga Allah Ta’ala.
Penulis : Haidar Andika