Al-MU’THI (Yang Maha Memberi)
Dalil Penetapan:
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
… اللهُ المُعْطِي وَأَنَا الْقَاسِمُ
“… Allah adalah al-Mu’thi dan aku adalah yang membagi.” (HR. Al-Bukhari: 3116 dan Muslim: 1086)
Al-Mu’thi artinya Allah satu-satunya Maha Pemberi yang hakiki. Tiada yang dapat menghalangi apa yang diberikan oleh-Nya dan tidak ada yang dapat memberi apa yang yang Dia tidak beri. Manakala Allah ingin memberi, maka Dia cukup mengatakannya; jika ingin tidak memberi, maka Dia cukup dengan mengatakannya pula.
Sesungguhnya urusan-Nya; apabila Allah menghendaki sesuatu, Dia hanya cukup berkata padanya: “Jadilah!” maka jadilah sesuatu itu. Semua nikmat yang ada pada hamba adalah anugerah serta pemberian dari-Nya.
Do’a Ibadah:
1. Pemberian Allah begitu luas mencakup seluruh hamba, baik yang mukmin maupun yang kafir, juga orang baik maupun orang jahat. Namun pemberian secara umum ini hanya berlaku di dunia. Sedangkan pada hari kiamat nanti, pemberian Allah hanya dikhususkan bagi para wali-Nya yang beriman.
Allah Ta’ala berfirman:
كُلا نُمِدُّ هَؤُلاءِ وَهَؤُلاءِ مِنْ عَطَاءِ رَبِّكَ وَمَا كَانَ عَطَاءُ رَبِّكَ مَحْظُورًا. انْظُرْ كَيْفَ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَلَلآخِرَةُ أَكْبَرُ دَرَجَاتٍ وَأَكْبَرُ تَفْضِيلا.
“kepada masing-masing golongan baik golongan ini maupun golongan itu Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi. perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian (yang lain). dan pasti kehidupan akhirat lebih Tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya.” (QS. Al-Isra: 20-21)
2. Pemberian yang paling indah bagi seorang hamba di dunia adalah adalah pemahaman yang baik tentang agama, sebagaimana Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ يُرِدِ اللّهُ خَيْرًا بِهِ خَيْرًا يُوَفِّقْه فِيْ الدِّيْنِ، وَاللّهُ المُعْطِي وَأَنَا الْقَاسِمُ.
“Siapa yang diinginkan oleh Allah kebaikan baginya, niscaya Allah membuatnya memahami agama, Allah adalah yang memberi dan aku yang membagi.” (HR. Al-Bukhari: 3116, Muslim: 1086)
3. Pemberian terbaik bagi seorang hamba di akhirat adalah adalah kenikmatan surga yang didalamnya ia mendapatkan kenikmatan yang tidak terputus. Allah Ta’ala berfirman:
جَزَاءً مِنْ رَبِّكَ عَطَاءً حِسَابًا
“sebagai pembalasan dari Rabbmu dan pemberian yang cukup banyak.”
(QS. An-Naba: 36)
وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ إِلا مَا شَاءَ رَبُّكَ عَطَاءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ
“Adapun orang-orang yang berbahagia, Maka tempatnya di dalam syurga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Rabbmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.” (QS. Huud: 108)
4. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memotifasi kita untuk memberi:
الأَيْدِيْ ثَلَاثَةٌ فَيَدُ اللّهِ الْعُلْيَا وَيَدُ المُعْطِي الَّتِيْ تَلِيْهَا وَيَدُ السَّائِلِ السُفْلَى فَأَعْطِ الْفَضْلَ وَلَا تَعْجِزْ عَنْ نَفْسِكَ
“Ada tiga tangan, tangan Allah yang paling tinggi, tangan yang memberi berada di bawahnya, dan tangan yang meminta yang paling rendah, maka berikanlah sisa kebutuhan, dan –jangan sampai- lemah atas dirimu.” (HR. Abu Dawud: 1651)
Doa Permintaan:
1. Diantara do’a Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam di setiap selesai shalat adalah:
… اللّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ …
“… Ya Allah, tidak ada yang menghalangi apa yang telah engkau berikan, dan tidak ada yang memberi apa yang apa yang telah enkau halangi…” (HR. Al-Bukhari: 844, Muslim: 1099)
2. Tidak disebutkan nama al-Mu’thi dalam do’a yang ma’tsur dalam al-Qur’an dan as-Sunnah, namun ia merupakan nama yang digunakan untuk menyanjung dan mengagungkan Allah.
Wallahu a’lam
Referensi:1. Ensiklopedi Asmaul Husna : Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr
2. The Miracle of Asmaul Husna : Muallifah
3. Khutoba.com
Ciangsana – Bogor, 20 Jumadal Akhirah 1441 H / 14 februari 2020
Oleh: Ade Abdurrahman