asd
Rabu, Juli 24, 2024
spot_img
BerandaPenjelasan Asmaul HusnaAL-GHOFUR (Yang Maha Pengampun)

AL-GHOFUR (Yang Maha Pengampun)

الغفور

AL-GHOFUR ( YANG MAHA PENGAMPUN )

DALIL

Allah telah menyebutkan nama Al-Ghofur didalam Al-Qur’an pada beberapa tempat, diantaranya :

يَغْفِرُ لِمَن يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَاءُ ۚ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا…….

Dia memberi ampun kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan mengadzab siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Fath: 14)

Kebanyakan ayat dalam Al-qur’an menggandengkan nama Al-Ghofur dengan Ar-Rahim, sebagai isyarat bahwa seseorang yang telah memperoleh maghfiroh (ampunan), berarti juga memperoleh kasih sayang karenanya.

MAKNA

Al-Ghofur berarti yang senantiasa menutupi dosa-dosa, menutupi dan merahasiakannya, maka Allah tidak membongkar keadaan seorang hamba bagi orang lain, Allah juga tidak akan menyingkap tirai rahasianya dengan mengadzabnya dimana persoalan menjadi terbuka bagi orang lain. ( The Miracle Of Asmaul-Husna : 244 )

Ampunan Allah itu ada dua macam:

  1. Ampunan yang umum untuk semua pelaku kejelekan dari orang-orang kafir dan selain mereka dengan Dia tidak menimpakan siksa (dunia), padahal sebab-sebabnya sudah ada, yang sebenarnya dapat memutus nikmatnya dari mereka.
  2. Ampunan yang khusus bagi mereka yang bertaubat dan yang meminta ampunan, yang berdo’a, yang beribadah, dan yang tertimpa musibah dan mereka bersabar seraya mengaharapkan pahala dari Allah Ta’ala. ( Fiqih Asmaul Husna : 234 )

DO’A IBADAH            

Allah Al-Ghofur Maha Pengampun kepada hamba-hamba-Nya, maka diantara Ampuanan-Nya adalah

  • Betapapun besarnya dosa seseorang, namun luasnya ampunan Allah dan Rahmat-Nya mengalahkan dosa-dosanya

إِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِ

“ … Sesungguhnya Rabb-mu Maha Luas Ampunan-Nya….(QS. An-Najm: 32)

Diantara bukti luasnya ampunan Allah, bahwa meskipun seseorang telah melampui batas dalam berbuat dosa, melakukan kesyirikan, kekufuran, kefasikan, kedzoliman dan kemaksiatan, namun jika ia bertaubat dan kembali kepada kebaikan, kembalikepada-Nya, maka niscaya Allah akan mengampuni seluruh dosanya selama dia tidak berputus asa dalam mendapatkan Rahmat-Nya.

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Katakanlah: “ Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Diala yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar: 53)

Namun meskipun demikian, tidak boleh bagi seorang muslim sengaja berbuat dosa dengan alasan bahwa Allah Maha Pengampun akan mengampuni dosa-dosa yang telah dilakukannya. Sebab ampunan Allah hanya akan diperoleh dengan empat hal, sebagaimana telah dijelaskan oleh Allah dalam firman-Nya :

وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِّمَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَى

Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beramal sholeh, kemudian tetap dijalan yang benar.” (QS.Thaha:82)

Imam As-Sa’di berkata: Sesungguhnya Allah akan memberikan ampunan dan rahmat-Nya yang banyak kepada : 1. Orang yang bertaubat dari kekufuran, kebid’ahan dan kefasikan. 2. Orang yang beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, dan beriman kepada hari akhir. 3. Orang yang beramal solih berupa amalan-amalan hati, badan, dan amalan-amalan lisan. 4. Kemudian dia menempuh jalan yang lurus, mengikuti Rasul dan mengikuti agama yang lurus. Maka dengan hal ini, Allah akan mengampuni keburukan-keburukannya, memaafkan dosa-dosanya yang telah lalu karena dia telah datang dengan membawa sebab yang agung untuk mendapatkan ampunan dan rahmat-Nya.” (Taisiir Kariim A-Rahman Fii Tafsiir Kalam Al-Mannan : 511)

  • Kemudian diantara bentuk ampunan Allah adalah bahwa kebaikan dan amal shalih dapat menggugurkan kejelekan dan kesalahan. Allah berfirman :

إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ

Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.’’ (QS. Hud: 114)

Didalam sebuah hadits disebutkan

وأتبع السيئة الحسنة تمحها

Iringilah perbuatan jelek dengan kebaikan, maka kebaikan itu akan menghapus kejelekan.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Al-Hakim dan selainnya.)

Demikian juga istighfar (memohon ampunan) dari dosa dapat menghapuskan dosa dan kesalahan sesuai dengan kadarnya. Sebagaimana didalam hadits qudsi disebutkan:

“Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau berdo’a dan berharap kepada-Ku, maka Aku akan mengampuni dirimu bagaimanapun dosamu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu sampai ke atas langit kemudian engkau meminta ampunan kepada-Ku, maka Aku akan ampuni dirimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, seandainya dirimu datang kepada-Ku dengan membawa kesalahan sebesar bumi kemudian engkau mendatangi-Ku dalam keadaan engkau tidak berbuat syirik kepada-Ku, maka Aku akan mendatangimu dengan ampunan sebesar bumi pula.” (HR. At-Tirmidzi)

  • Kemudian diantara bentuk keagungan ampunan Allah adalah musibah atau ujian yang menimpa hamba dalam dirinya, anaknya, dan hartanya dapat menghapuskan kesalahan-kesalahannya, terlebih lagi jika dia mengharapkan pahala dan bersabar atau ridho kepadanya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

فما يبرح البلاء بالعبد حتى يتركه يمشي على الأرض وما عليه من خطيئة

“ Ujian itu akan selalu menimpa seorang hamba sampai Allah membiarkannya berjalan diatas bumi dengan tidak memiliki dosa.” ( HR. At-Tirmidzi: 2398, An-Nasai: 7482 dan Ibnu Majah: 4523)

Di dalam hadis yang lain beliau bersabda:

إن عظم الجزاء مع عظم البلاء وإن الله إذا أحب قوما ابتلاهم فمن رضي فله الرضا ومن سخط فله السخط

“Sesungguhnya besarnya pahala tergantung dengan besarnya ujian. Sesungguhnya apabila Allah mencintai suatu kaum, maka akan mengujinya. Siapa yang ridho dengan ujian itu, maka ia akan mendapat keridhoan-Nya. Siapa yang membencinya maka ia akan mendaptakan kemurkaan-Nya.” ( HR. At-Tirmidzi: 2396, dan Ibnu Majah: 4031)

DO’A MASALAH

Diantara do’a permohonan tentang nama Al-Ghofur yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam kepada Abu Bakar ketika beliau memintanya adalah

اللهم إني ظلمت نفسي ظلما كثيرا، ولا يغفر الذنوب إلا أنت، فاغفر لي مغفرة من عندك، وارحمني، إنك أنت الغفور الرحيم

Ya Allah, sesungguhnya aku telah mendzalimi diriku dengan banyak kedzaliman dan tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau, maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu dan sayangilah aku, sesungguhnya Engaku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” ( HR. Al-Bukhori: 874 dan Muslim: 7044)

Demikian semoga bermanfaat. Washollallahu ‘Ala Nabiyina Muhammad Wa’ala Alihi Wasohbihi Wasalla

Penulis : Adep Baehaki, Lc

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

PALING POPULER