NAMA ALLAH AL-HAFIDZ
DALIL PENETAPAN
إِنَّ رَبِّي عَلَى كُلِّ شَيْءٍ حَفِيظٌ
Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha pemelihara segala sesuatu. QS. Hud: 57.
MAKNA NAMA ALLAH AL-HAFIDZ
Pertama, Allah Al-Hafidz maknanya adalah Allah Yang Maha Menjaga, yaitu Allah menjaga langit agar tidak runtuh, menjaga bumi agar tidak berguncang, agar manusia dan makhluk-makhluk Allah dapat hidup degan baik.
Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:
وَلا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا
dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, QS. Al-Baqoroh: 255
وَحِفْظًا مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَارِدٍ
dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari Setiap syaitan yang sangat durhaka, QS. As-Shaffat: 7
Kedua, Allah Al-Hafidz Yang Maha Menjaga HambaNya dari kebinasaan. Yaitu Allah menjaga makhlukNya dari hal-hal buruk yang dapat menimpa manusia dan membinasakannya. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ
bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah QS. Ar-Ro’du: 11.
Ketiga, Allah menjaga amalan manusia dengan mencatat seluruh amalan tersebut, baik berupa amalan anggota badan, lisan, bahkan niat yang terbersit dalam hati manusia. Karena tidak ada sesuatu apapun yang tersembunyi dari Allah. Hal ini sebagaimana makna dalam QS. Ar-Ro’du ayat 11 di atas yaitu bagi tiap-tiap manusia ada beberapa Malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa Malaikat yang mencatat amalan-amalannya.
Keempat, penjagaan khusus dari Allah Al-Hafidz kepada para waliNya, yaitu hamba-hamba yang mereka dekat dengan Allah dan Allah dekat dengan mereka. Maka Allah menjaga mereka dari bibit-bibit dosa dan maksiat, dan menjaga merka dari perangkap-perangkap syaithan agar mereka selamat dari bisikan-bisikan yang buruk.
Kelima, Allah Al-Hafidz maknanya adalah mengumpulkan dan mengetahui apa yang dikumpulkan, dan ini merupakan makna dari penjagaan. Atau menjaga bisa juga bermakna mengawasi, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman :
وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَولِيَاءَ اللَّهُ حَفِيظٌ عَلَيْهِمْ وَمَا أَنْتَ عَلَيْهِمْ بِوَكِيلٍ
dan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah, Allah mengawasi (perbuatan) mereka; dan kamu (ya Muhammad) bukanlah orang yang diserahi mengawasi mereka. QS. Asy-Syuro: 6.
Ketujuh, Al-Hafidz dapat juga bermakna amanah, sebagaimana Allah menyifati Nabi Yusuf dengan nama tersebut, Allah Ta’ala berfirman:
قَالَ اجْعَلْنِي عَلَى خَزَائِنِ الأرْضِ إِنِّي حَفِيظٌ عَلِيمٌ
berkata Yusuf: “Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan”. QS. Yusuf: 55.
Imam Al-Qurtubi menyatakan bahwa Allah Al-Hafidz bisa dimaknai dengan sifat Dzatiyah Allah atau Sifat Perbuatan (Fi’liyah) Allah. Maka apabila maknanya adalah sifat Dzatiyah Allah maka kembali kepada makna nama Allah Al-‘Aliim dan yang semisalnya. Karena Allah menjaga seluruh makhlukNya dengan ilmuNya, sehingga tidak ada satu makhlukpun yang keluar dari penjagaan Allah. Sebagaimana apabila dikatakan Fulan menjaga (menghapal Al-Qur’an) maka maknanya adalah bahwa Al-Qur’an itu senantiasa ada di dalam hatinya. Lawan dari penjagaan jenis ini adalah kelupaan, sehingga Allah menafikan sifat lupa dan lalai dari diri Allah, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:
وَمَا كَانَ رَبُّكَ
dan tidaklah Tuhanmu lupa. QS. Maryam: 64
قَالَ عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي فِي كِتَابٍ لا يَضِلُّ رَبِّي وَلا يَنْسَى
Musa menjawab: “Pengetahuan tentang itu ada di sisi Tuhanku, di dalam sebuah kitab, Tuhan Kami tidak akan salah dan tidak (pula) lupa. QS. Thaha: 52
Adapun apabila dimaknai dengan sifat perbuatan Allah maka kembali kepada perbuatan menjaga makhkluk-makhlukNya dan lawan dari menjaga adalah menelantarkan. Maka Allah berfirman tentang penjagaanNya:
فَاللَّهُ خَيْرٌ حَافِظًا
Maka Allah adalah Sebaik-baik penjaga QS. Yusuf: 64
Diringkas dari “An-Nahjul Asma Fi Syarhi Asma Allah Al-Husna”
Muhammad Abu Alif di Cianjur, 11 Feb 2020