asd
Rabu, Juli 24, 2024
spot_img
BerandaFaedah Asmaul HusnaTadabur Al-Qur’an Dengan Asma’ul Husna

Tadabur Al-Qur’an Dengan Asma’ul Husna

Ketika kita mengenal Allah dengan nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya dan perbuatan-Nya, maka kita akan dimudahkan Allah melaksanakan perintah Allah berupa ibadah hati, ibadah lisan, dan anggota badan.

Asma’ul Husna adalah nama Allah yang merupakan puncak keindahan dan keagungan yang disebut di dalam Al-Quran dan As-Sunnah. 

Penyebutan Asma’ul Husna dalam sebuah ayat sangat berkaitan dengan isi kandungan ayat tersebut. Artinya, untuk memahami kandungan ayat maka kita harus memahami makna Asma’ul Husna dalam  ayat tersebut.  Sebaliknya, dengan memahami kandungan  ayat akan membantu memahami makna Asma’ul Husna. 

ArRazaaq

Contoh ayat :

قَالَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ اللّٰهُمَّ رَبَّنَاۤ اَنْزِلْ عَلَيْنَا مَآئِدَةً مِّنَ السَّمَآءِ  تَكُوْنُ لَـنَا عِيْدًا لِّاَوَّلِنَا وَاٰخِرِنَا وَاٰيَةً مِّنْكَ ۚ  وَارْزُقْنَا وَاَنْتَ  خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ

‘Isa putra Maryam berdoa, “Ya Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami ataupun yang datang setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; berilah kami rezeki, dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki.”

[QS. Al-Ma’idah: Ayat 114]

Pada ujung ayat itu Allah menyebutkan “wa anta khairurraziqin”, Allah lah satu-satunya  yang Maha Pemberi Rezeki yang paling utama. Ayat ini berkaitan dengan doa nabi ‘Isa yang meminta hidangan  dari Allah dengan menyebutkan Allah Ar-Razaq.

Jadi, salah satu makna Ar-Razaq adalah Allah memberi jaminan  rezeki berupa makanan kepada seluruh hamba-Nya. 

Al-Latiif Al-Khabir

Contoh ayat : 

اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَآءِ مَآءً    ۖ   فَتُصْبِحُ الْاَرْضُ مُخْضَرَّة ً   ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَطِيْفٌ خَبِيْرٌ  ۚ

Tidakkah engkau memperhatikan bahwa Allah menurunkan air (hujan) dari langit sehingga bumi menjadi hijau? Sungguh, Allah Maha Halus, Maha Mengetahui.

[QS. Al-Hajj : Ayat 63]

Pada ujung ayat tersebut Allah sebutkan Asma’ul Husna Al-Latifal Khabiir. Dalam ayat tersebut kita diperintahkan Allah untuk melihat Allah menurunkan air dari langit dengan kelembutan-Nya berupa rintik-rintik hujan atau hujan deras, tidak sekaligus turun semua air di langit. 

Al-Khabir berarti Allah Maha Dzat yang berilmu secara terperinci. 

Air hujan turun sangat terperinci, seperti air hujan mengandung oksigen, hidrogen. Dan Allah Maha Mengetahui titik tempat yang mana yang akan diberikan hujan. 

Al-Aziz Al-Hakim

Contoh ayat : 

وَالسَّارِقُ وَالسَّارِقَةُ فَاقْطَعُوْۤا اَيْدِيَهُمَا جَزَآءًۢ بِمَا كَسَبَا نَـكَالًا مِّنَ اللّٰهِ    ؕ  وَاللّٰهُ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ

Adapun orang laki-laki maupun perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) balasan atas perbuatan yang mereka lakukan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah MahaPerkasa, Maha Bijaksana.

[QS. Al-Ma’idah: Ayat 38]

Pada ujung ayat tersebut disebutkan Allah Al-Aziz dan Al-Hakim. Al-Aziz berarti Allah Yang Maha Membalas bagi orang yang melakukan kedurhakaan kepada Allah. Pada ayat itu disebutkan laki-laki dan perempuan yang mencuri maka Allah balas dengan memotong kedua tangannya.

Al-Hakim artinya Allah Maha Adil, menempatkan segala sesuatu tepat pada tempatnya. 

Jadi pada ayat ini disimpulkan mereka yg mencuri dihukum oleh Allah Al-Aziz Yang Maha Perkasa dan Adil karena Allah yang menciptakan manusia lebih mengetahui hukuman terbaik untuk manusia.

Al-Ghafur Ar-Rahiim

Contoh ayat :

فَمَنْ تَابَ مِنْۢ بَعْدِ ظُلْمِهٖ وَاَصْلَحَ فَاِنَّ اللّٰهَ  يَتُوْبُ عَلَيْهِ  ؕ  اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Tetapi barang siapa bertobat setelah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

[QS. Al-Ma’idah: Ayat 39]

Pada ujung ayat tersebut Allah memperkenalkan dirinya  Al-Ghafur Ar-Rahim. Makna Al-Ghafur pada ayat ini, Allah maha mengampuni dosa-dosa pencuri setelah mereka memperbaiki diri.

Ar-Rahim berarti Allah menyayangi dan menerima taubat nasuha.

Kesimpulan: 

1. Jadi kita dapat memahami makna Asma’ul Husna dengan merenungi dan memperhatikan setiap ayat dalam Al Quran yang pada akhir ayatnya disebutkan Asma’ul Husna. 

2. Bila tidak disebutkan Asma’ul Husna dalam ayat berarti ada Asma’ul Husna yang tersirat,tetapi tampak perbuatan Allah di dalam ayat itu.

Sumber buku Ensiklopedia Asma’ul Husna, karya Syeikh Abdurrozak bin Abdulmuhsin.

Disusun pada: 3 Januari 2020/ 7 Jumadil Awal 1441 H

Penulis: Susi Abisusanti

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

PALING POPULER