AL-WAKIL (MAHA PELINDUNG)
MAKNA ALLAH AL-WAKIL
Nama Allah Al-Wakil terkait dengan tawakkal, karena tawakkal maknanya adalah menampakkan kelemahan diri dan ketergantungan kepada selain dirinya. Sehingga Al-Wakil maknanya adalah penjamin atau pelindung bagi orang yang bertawakkal kepadaNya atau dengan kata lain Al-Wakil merupakan sesuatu yang kita dapat bertawakkal kepadaNya.
Mewakilkan sesuatu berarti menyerahkan sesuatu itu kepada seseorang yang dia yakini dapat menangani perkara tersebut. Sehingga tidak mungkin seseorang mewakilkan suatu perkara kepada sembarang orang. Mewakilkan sebuah pekerjaan kepada orang lain menunjukkan dia percaya bahwa orang lain yang ia tunjuk lebih mampu atau dia sedang tidak dapat melakukan pekerjaan tersebut sendiri, sehingga harus diwakilkan.
DALIL NAMA ALLAH AL-WAKIL
Diantara ayat yang menyebutkan nama Allah Al-Wakil adalah firman Allah ‘Azza wa Jalla:
الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
(yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia (orang Quraisy) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, Maka Perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung“. QS. Ali Imran: 173
DOA IBADAH
-Meyakini bahwasanya Allah lah yang mengatur perkara manusia dan seluruh makhluqNya. Allah pula lah yang menjamin rizki hambaNya dan memberikan kebaikan dunia dan akhirat. Oleh karena itu Allah memiliki sifat yang agung dapat melakukan seluruh perkara tersebut diantaranya adalah kesempurnaan kehidupanNya, ilmuNya, kekuasanNya, rahmatNya kedermawananNya dsb.
-Allah mengkhususkan bahwasanya bertawakkal itu hanya kepada Allah, adapun mewakilkan bisa kepada siapa saja yang mampu melaksanakan pekerjaan yang ia wakilkan. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman
وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman”. QS. Al-Maidah: 23
-Meyakini bahwasanya barang siapa yang bertawakkal kepadanya pasti Allah akan memberinya kecukupan. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. QS. At-Thalaq: 3
-Barang siapa benar tawakkalnya kepada Allah maka Allah akan memberikannya rizki. Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
ﻟَﻮْ ﺃَﻧَّﻜُﻢْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺗَﻮَﻛَّﻠُﻮﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺣَﻖَّ ﺗَﻮَﻛُّﻠِﻪِ ﻟَﺮُﺯِﻗْﺘُﻢْ ﻛَﻤَﺎ ﻳُﺮْﺯَﻕُ ﺍﻟﻄَّﻴْﺮُ ﺗَﻐْﺪُﻭ ﺧِﻤَﺎﺻًﺎ ﻭَﺗَﺮُﻭﺡُ ﺑِﻄَﺎﻧًﺎ
“Seandainya kalian sungguh-sungguh bertawakal kepada Allah, sungguh Allah akan memberi kalian rezeki sebagaimana Allah memberi rezeki kepada seekor burung yang pergi dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang “ (HR.Tirmidzi, hasan shahih)
-Allah mencintai hambaNya yang bertawakkal, Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. QS. Ali-Imran: 159
DOA MASALAH (PERMOHONAN)
Diantara doa masalah terkait nama Allah Al-Wakil ini adalah doa keluar rumah, Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
إِذَا خَرَجَ الرَّجُلُ مِنْ بَيْتِهِ فَقَالَ: “بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ” قَالَ: « يُقَالُ حِينَئِذٍ: هُدِيتَ وَكُفِيتَ وَوُقِيتَ. فَتَتَنَحَّى لَهُ الشَّيَاطِينُ، فَيَقُولُ لَهُ شَيْطَانٌ آخَرُ: كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِىَ وَكُفِىَ وَوُقِىَ
“Jika seseorang keluar dari rumahnya lalu membaca (zikir): Bismillahi tawakkaltu ‘alallahi, walaa haula wala quwwata illa billah (Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada-Nya, dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan-Nya), maka malaikat akan berkata kepadanya: “(sungguh) kamu telah diberi petunjuk (oleh Allah Ta’ala), dicukupkan (dalam segala keperluanmu) dan dijaga (dari semua keburukan)”, sehingga setan-setanpun tidak bisa mendekatinya, dan setan yang lain berkata kepada temannya: Bagaimana (mungkin) kamu bisa (mencelakakan) seorang yang telah diberi petunjuk, dicukupkan dan dijaga (oleh Allah Ta’ala)?”.
Diambil dari “An-Nahjul Asma” dan “Miracle of Asmaul Husna”
Oleh Muhammad Abu Alif di Cianjur, 11 Feb 2020