asd
Rabu, Juli 24, 2024
spot_img
BerandaPenjelasan Asmaul HusnaAl-Qoyyum (Yang Maha Berdiri Sendiri lagi Mengurus Makhluk-Nya)

Al-Qoyyum (Yang Maha Berdiri Sendiri lagi Mengurus Makhluk-Nya)

Al-Qoyyum (Yang Maha Berdiri Sendiri lagi Mengurus Makhluk-Nya)

(Disebutkan dalam al-Qur’an: 3 kali)

Diantaranya dalam firman Allah Ta’ala :

وعنت الوجوه للحي القيوم

“Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus (makhluk-Nya). (QS.Thaha: 111)

Al-Qayyum berarti Yang Maha Mengurus dan Maha Menjaga bagi selain-Nya, sempurna kepengurusan-Nya dan agung sifat-sifat-Nya, Dia tidak membutuhkan seluruh makhluk ciptaan-Nya, Dia-lah yang menguasai seluruh aturan langit, bumi dan seluruh ciptaan-Nya.

Di antara bukti penjagaan-Nya, bahwa Dia tidak tidur, sebab hanya Allah saja yang tidak mengantuk.

Nama al-Qayyúm menunjukkan dua hal, yaitu :

Pertama, menunjukkan ketidakbutuhan  Allah terhadap makhluk-Nya.

Karena Allah berdiri sendiri, tidak memerlukan bantuan makhluk-Nya.

Sebagaimana firman Allah:

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلنَّاسُ أَنتُمُ ٱلۡفُقَرَاۤءُ إِلَى ٱللَّهِۖ وَٱللَّهُ هُوَ ٱلۡغَنِیُّ ٱلۡحَمِیدُ

“Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu), Maha Terpuji.” (QS. Fáthir [35]: 15)

Dalam sebuah hadits qudsi disebutkan:

يا عبادي إنكم لن تبلغوا ضري فتضروني ولن تبلغوا نفعي فتنفعوني

“Sesungguhnya kalian tidak akan bisa memberikan suatu mudharat kepada-Ku dan tidak akan bisa mendatangkan suatu manfaat bagi-Ku.” (HR. Muslim.)

Kedua, menunjukkan kesempurnaan kekuasaan serta pengaturan Allah terhadap makhluk-Nya.

Allah mengurus kebutuhan makhluk dengan kekuasaan yang mutlak dimiliki-Nya. Seluruh makhluk hidup tidak dapat dipungkiri sangat membutuhkan pertolongan Allah. Tidak sekejap pun makhluk di dunia ini yang tidak bergantung kepada-Nya.

Penggandengan al-Qayyum dan al-Hayyu dalam al-Qur’an menunjukkan adanya kesempurnaan dan keabadian, maka al-Hayyu mencakup seluruh sifat Dzatiyah, dan al-Qayyum mencakup seluruh sifat fi’liyah. Oleh sebab itulah ayat Kursi menjadi ayat paling agung dalam al-Qur’an.

Seluruh ciptaan Allah tidaklah berdiri sendiri, melainkan penuh rasa butuh kepada al-Hayyu (Yang Maha Hidup) dan al-Qayyum  Yang Maha Menjaga dan Mengurus) yang menghidupkan dan mengurus segalanya, Dia-lah Yang Maha Mengurus segala perkara para penghuni langit dan bumi, dan yang menjaga segala keteraturan, rizki dan seluruh keadaan mereka.

Siapa saja yang mengetahui makna al-Qayyum, niscaya ia tidak akan menyibukkan diri secara berlebihan terhadap dunia,karena Allah telah mengurus dan menjaga segalanya, bahkan ia akan sibuk melaksanakan apa yang dibebankan kepadanya oleh Rabb Yang Maha melindungi dan Maha mengurus segala perkara, baik sibuk secara ilmu, ataupun sibuk secara amal.

Al-Hayyu dan al-Qayyum tersebut dalam dzikir istighfar, yang bersangkutan menjadi diampuni meskipun ia menanggung dosa karena melarikan diri dari medan pertempuran, Nabi bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan:

أسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِي لاَ إلَهَ إلاَّ هُوَ، الحَيُّ القَيُّومُ، وَأتُوبُ إلَيهِ

‘Astaghfirullaahalladzii laa ilaaha illaa Huwal Hayyul Qayyuum, wa atuubu ilaih’ (Aku memohon ampun kepada Allah yang tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Dia, Yang Maha hidup lagi Maha Mengurus, dan aku bertaubat kepadanya), niscaya akan diampuni baginya meskipun ia menanggung dosa melarikan diri dari medan jihad. (HR. Abu Dawud: 1519, at- Tirmidzi: 3926, dishahihkan oleh al-Albani)

Penulis :

Haidar Andika

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

PALING POPULER