Rabu, Januari 22, 2025
spot_img
BerandaPenjelasan Asmaul HusnaAL-MUHITH (Yang Maha Meliputi, Menjangkau dan Mengepung)

AL-MUHITH (Yang Maha Meliputi, Menjangkau dan Mengepung)

AL-MUHITH ( المحيط )

Yang Maha Meliputi, Menjangkau dan Mengepung

DALIL PENETAPAN

Nama Al-Muhith telah disebutkan oleh Allah beberapa kali didalam Al-Qur’an diantaranya:

وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ مُحِيطًا (١٢٦)

Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi, dan adalah (pengetahuan) Allah Maha meliputi segala sesuatu..” (QS. An-Nisaa: 126)

MAKNA

Al-Muhith berarti kekuasaan-Nya meliputi seluruh ciptaan-Nya, Ilmu-Nya meliputi segala sesuatu, Dia Maha Mengepung dimana tidak ada seorang pun dapat lolos dari-Nya. (The Miracle Of Asmaul Husna : 295)

DO’A IBADAH

Diantara do’a ibadah yang berkaitan dengan nama Allah Al-Muhith adalah :

  • Penyebutan nama Al-Muhith kebanyakan dalam kontek ancaman untuk orang-orang tertentu diantaranya orang-orang yang ria, sombong, yang melakukan makar dan orang-orang kafir
  • Ihathah (jangkauan Allah ) berarti adzab, oleh sebab itu, hari kiamat dijuluki dengan al-Muhith oleh nabi Syu’aib. Allah berfirman:

وَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ مُحِيطٍ (٨٤)

“…Dan Sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan azab hari yang membinasakan (kiamat).” (QS. Huud: 84)

Ihathah juga berarti kehancurann sebagaimana hancurnya kebun seorang laki-laki yang tertipu dengan kekuasaan Allah dan takabur :

وَأُحِيطَ بِثَمَرِهِ فَأَصْبَحَ يُقَلِّبُ كَفَّيْهِ عَلَى مَا أَنْفَقَ فِيهَا وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَى عُرُوشِهَا وَيَقُولُ يَا لَيْتَنِي لَمْ أُشْرِكْ بِرَبِّي أَحَدًا (٤٢)

Dan harta kekayaannya dibinasakan; lalu ia membulak-balikkan kedua tangannya (tanda menyesal) terhadap apa yang ia telah belanjakan untuk itu, sedang pohon anggur itu roboh bersama para-paranya dan Dia berkata: “Aduhai kiranya dulu aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku“. (QS. Al-Kahfi : 42)

  • Ajal manusia menjangkau setiap orang, kemanapun ia pergi. Sebagaimana diriwayatkan bahwa nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam membuat garis segi empat, lalu beliau membuat garis tengah, lalu membuat garis-garis kecil disebelah kanan dan di sebelah kiri garis tengah tersebut, lalu beliau bersabda  bersabda:

Tahukah kalian apa ini?”Mereka menjawab. “Allah dan Rasul-Nya yang mengetahui.” Lalu beliau bersabda : “Garis bujur ditengah ini ibarat manusia, garis-garis lintang disampingnya adalah berbagai keadaan hidup yang menimpanya disetiap tempat, jika ia lolos dari satu sisi niscaya ia akan terkena dari sisi lain, lalu gambar kotak bujur sangkar adalah ajal (kematian) yang meliputii dari segala arah, lalu garis yang berada diluar adalah angan-angan yang panjang.” (HR. Ibnu Majah: 4372)

  • Al-Muhith adalah nama yang menunjukan akan ilmu, kekuasaan dan kekuatan-Nya yang meliputi segala sesuatu, maka tidak ada yang dapat lari dari perintah Allah dan kekuatan-Nya karena Dia meliputi segala sesuatu dengan Ilmu-Nya, kekuatan-Nya dan kekuasaan-Nya. Sebagaimana Allah berfirman :

لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا (١٢)

Agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq : 12)

Seorang hamba itu hanya bisa berlari kepada-Nya bahkan berlari menuju Allah merupakan sesuatu yang dianjurkan. Sebagaimana Allah berfirman :

فَفِرُّوا إِلَى اللَّهِ إِنِّي لَكُمْ مِنْهُ نَذِيرٌ مُبِينٌ (٥٠)

Maka segeralah berlari kepada (mentaati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untuk kalian.” (QS. Adz-Dzariyat: 50)

Imam As-Sa’di berkata : Ketika Allah menyeru hamba-hamba-Nya agar memperhatikan ayat-ayat-Nya supaya dapat menambah rasa takutnya dan kembali kepada-Nya, maka Allah memerintahkan hamba-Nya tersebut agar berlari kepada-Nya yaitu lari dari sesuatu yang dibenci menuju sesuatu yang di cintai oleh Allah baik secara dzohir maupun batin, lari dari kejahilan menuju ilmu, lari dari kekufuran menuju keimanan, lari dari kemaksiatan menuju ketaatan dan lari dari kelalaian menuju mengingat Allah. Barang siapa yang menyempurnakan seluruh perkara tersebut, maka dia telah menyempurnakan agama seluruhnya dan hilanglah ketakutan darinya, serta tercapailah tujuan dari yang diperintahkan kepadanya. (Taisiir Al-Karim Ar-Rahman Fi Tafsiir Kalam Al-Manaan: 812)

DO’A PERMOHONAN

Diantara do’a yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam yang berkaitan dengan nama Al-Muhith ketika menjelang tidur adalah :

إذَا أَخَذْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ ثُمَّ قُلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْلَمْتُ وَجْهِى إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِى إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِى إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِى أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِى أَرْسَلْتَ وَاجْعَلْهُنَّ مِنْ آخِرِ كَلاَمِكَ فَإِنْ مُتَّ مِنْ لَيْلَتِكَ مُتَّ وَأَنْتَ عَلَى الْفِطْرَةِ

Apabila kamu hendak tidur maka berwudhu’lah sebagaimana wudhu untuk shalat. Kemudian berbaringlah miring ke kanan, lalu bacalah: “Ya Allah, sungguh aku serahkan wajahku kepada-Mu, aku pasrahkan urusanku kepada-Mu, dan aku sandarkan punggungku kepada-Mu dengan penuh harap dan takut terhadap-Mu. Sesungguhnya tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari (ancaman)-Mu kecuali kepada-Mu. Sungguh aku telah beriman kepada Kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan (beriman) kepada Nabi-Mu yang telah Engkau utus.” Jadikan kalimat-kalimat itu sebagai perkataan terakhirmu, karena jika engkau mati pada malam itu maka engkau meninggal di atas fitrah.”  (HR. Al-Bukhari: 6313 dan Muslim: 7957)

Demikian semoga bermanfaat. Washollallahu ‘ala Nabiyina Muhammad wa ‘ala alihi wasohbihi wasallam.

Al-Bayaan Cianjur,  09 Sya’ban / 03 April 2020.

Penulis : Adep Baehaki, Lc

Sumber :

The Miracle Of Asmaul Husna Karya Muallifah

Fiqih Asmual Husna Karya Prof.Dr Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al’Abbad Al-Badr

Taisiir Al-Karim Ar-Rahman Fi Tafsiir Kalam Al-Manaan Karya Syeikh Abdur-Rahman ibn Nashir As-Sa’di

ARTIKEL TERKAIT

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

PALING POPULER