Nama Allah Al-Jabbar (Yang Maha Berkuasa)
Meraih Kemenangan (Keberuntungan) di Bulan Ramadhan dengan Nama Allah Al-Jabbar
Nama Allah Al-Jabbar disebutkan satu kali dalam firman Allah dalam Surat al-Hasyr/:23: yang berbunyi,
… الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ (٢٣)
… yang Maha perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Makna Nama Allah Al-Jabbar diantaranya yaitu bahwasanya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, yang hina di hadapan-Nya segala sesuatu dan tunduk kepada-nya segala yang ada. Alam semesta atas dan bawah dengan segala yang ada di dalamnya yang berupa makhluk yang agung semuanya patuh dalam gerakan dan diamnya, apa yang tomereka bawa dan tinggalkan adalah milik Raja dan Pengatur mereka. Mereka tidak memiliki sedikit pun dari urusan tersebut, tidak pula dalam hal hukum, tetapi semua urusan hanya milik Allah. Hukum syar’i dan takdir serta balasan semuannya adalah hak-Nya, tidak ada yang Maha Memutuskan perkara melainkan Dia, tiada Rabb selain-Nya dan tidak ada Ilah, kecuali dia semata.1 dan inilah makna Allah al-Qahhar diantara makna nama Allah al-jabbar.
Diantara makna nama ini yang lainnya yaitu kembali kepada kelembutan kasih sayang dan santun. Dialah yang memperbaiki segala urusan yang berupa luapan cinta kasih dan aneka ragam kebaikan, taufik Ilahi, hidayah dan petunjuk untuk hati mereka yang selalu tunduk kepada keagungan dan kemuliaan-Nya, dan hati orang-orang yang cinta kepada-Nya serta patuh kepada kesempurnaan-Nya, dan yang mengharap karunia dan pemberian dari-Nya. Dan yang terakhir dari nama ini adalah maha tinggi atas segala sesuatu, yang baginya seluruh kandungan makna ketinggian, yaitu ketinggian dzat, kedudukan,dan kekuasaan.2
Diantara pengaruh nama ini kita saksikan ketika bulan Ramadhan tiba milyaran manusia tunduk dan patuh kepada-Nya dengan melakukan puasa serentak yang merupakan salah satu kewajiban yang diwajibkan kepada mereka. Namun bukan berarti bahwa hamba dipaksa Allah atau terpaksa dalam berbuat akan tetapi Allah memberikan pilihan sebagaimana dalam firmanya dalam Surat as-Syams/:7-10:
وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا (٧)فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا (٨)قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا (٩)وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا (١٠)
…,dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
Maka kosenkwensi dari nama Allah Al-Jabbar diantarannya dengan menjadi hamba yang tunduk dan patuh kepada-Nya, yang merupakan satu-satunya jalan untuk meraih kesucian jiwa dan puncak dari kemenangan yang sebenarnya, terutama pada bulan Ramadhan yang mulia yang pintu tersebut dibukakan dengan selebar-lebarnya.
Kemudian doa ibadah dengan nama ini artinya dengan menyakininya dan mengamalkanya yang merupakan kosenkwensi beriman dengan-Nya yang diharapkan berupa balasan kebaikan di sisi Allah selain yang disebutkan diatas diantaranya bahawa nama dan sifat al-jabbar hanya hak Allah semata dan haram bagi makhluk padanya sifat tersebut. Baik terhadap sesama makhluk, saudara sesama muslim apalagi terhadap kedua orang tua sebagaimana disebut dibeberapa ayat dalam al-Quran, ini adalah dakwah para nabi dan rasul dan ulama setelahnya dengan meningkarinya atas umatnya karena merupakan sebab kebinasaan mereka dengan sifat bengis dan sombong, hendaklah takut akan balasan Allah pada hari kiamat kelak kepada mereka yang bengis dengan meninggalkan sifat tersebut, apabila diberikan kekuasaan maka hendaklah menjauhi sifat tersebut, begitu juga setiap yang yang memiliki tanggung jawab seperti seorang suami kepada keluarga, anak kepada orang tua yang dibawah tanggungannya dan seterusnya, bagaimana tidak untuk dijauhi sifat tersebut padahal bumi beserta isinya akan menjadi roti di tangan Allah al-jabbar sebagaimana disebutkan dalam hadis yang shahih.3
Doa mas’alah (pemintaan/permohonaan) dengan nama Allah Al-Jabbar yaitu,
رَبِّ اغْفِرْ لِي ، وَارْحَمْنِي ، وَاجْبُرْنِي ، وَارْفَعْنِي ، وَارْزُقْنِي ، وَاهْدِنِي
“Robbighfirlii Warhamnii, Wajburnii, Warfa’nii, Warzuqnii, Wahdinii
Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah keadaanku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku. (HR. Ahmad)
Dan tidak dianjurkan menyebut nama ini dengan bilangan tertentu karena tidak ada keterangannya dari sunnah nabi, namun dianjurkan menyebutnya dalam doa,dan bertawasuldengannya.
Wallahu’alam.
Penyusun: Dzakwan Mukhtar BA
Sumber :
1. Fiqih Asmaul Husana hal. 415.
2. Fiqih Asmaul Husna hal.415.
3. The Miracle Of Asmaul Husna hal. 129.