Sabtu, November 30, 2024
spot_img
BerandaPenjelasan Asmaul HusnaAL 'AFUWW (Yang Maha Pemaaf)

AL ‘AFUWW (Yang Maha Pemaaf)

العفو

AL-‘AFUWW ( YANG MAHA PEMAAF )

DALIL

Nama Allah Al’Afuw telah disebutkan oleh Allah didalam Al-qur’an pada beberapa tempat, diantaranya :

ذَٰلِكَ وَمَنْ عَاقَبَ بِمِثْلِ مَا عُوقِبَ بِهِ ثُمَّ بُغِيَ عَلَيْهِ لَيَنصُرَنَّهُ اللَّهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَعَفُوٌّ غَفُورٌ

Demikianlah barang siapa membalas seimbang dengan penganiayaan yang pernah ia derita, kemudian ia dianiaya lagi, pasti Allah akan menolongnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pemaaf lagi Pengampun “. (QS. Al-Hajj: 60)

MAKNA

Al-‘Afuww bermakna superlatif yaitu bahwa Allah banyak memaafkan. Sedangkan kata Al-‘Afw berarti memaafkan dosa-dosa dan tidak membalas orang-orang yang berbuat salah. (Al-Asma al-Husna : 282)

Al-‘Afuww adalah Dzat yang menghapuskan kejelekan serta mengampuni kemaksiatan. Makna ini lebih dekat kepada makna Al-Ghofur tetapi Al-‘Afuww lebih kuat dan  mendalam lagi. Karena pengampunan itu mengisyaratkan kepada penutupan, sedangkan Al-‘Afwu mengisyaratkan kepada penghapusan, dan penghapusan (dosa ) lebih mendalam  (maknanya) daripada penutupan. Ini jika keduanya digandengkan dalam satu ucapan. Adapun kalau dipisahkan, maka salah satunya menunjukan akan makna yang lainnya. (Fiqih Asmaul Husna : 232 )

DO’A IBADAH

Beberapa do’a ibadah yang dapat kita ambil pelajaran dari nama Allah Al-‘Afuww ini diantaranya adalah :

  • Allah menyuruh untuk memaafkan. Sebagai contoh Allah menyuruh Abu Bakar As-Shiddiq untuk memaafkan ketika beliau bersumpah untuk tidak memberi nafkah lagi kepada salah satu kerabatnya yang bernama Misthah bin Utsatsah setelah dia mencemarkan kehormatan anaknya, ‘Aisyah dalam kasus Haditsatul ‘Ifki ( menyebarnya berita dusta bahwa ‘Aisyah berselingkuh dengan seorang sahabat yang bernama Shofwan ketika keduanya pulang dari suatu peperangan. Tetapi Allah menjernihkan kasus ini sebagaimana yang terdapat dalam surat An-Nur ayat 11-26 bahwa Aisyah bersih dari tuduhan dusta tersebut. Kemudian Allah menurunkan ayat untuk menasehati Abu Bakar Radhiallahu ‘Anhu :

وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيم..….

“…Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kalian tidak ingin Allah mengampuni kalian? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang .” (QS.An-Nuur: 22 )

Maka setelah turun ayat ini, Abu Bakar memaafkan Misthah dan tetap memberikan nafkah kepadanya.

  • Allah akan membalas maaf dengan maaf yang lebih besar kepada orang yang suka memberi maaf kepada orang lain. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat An-Nisa ayat 149

أَوْ تَعْفُوا عَن سُوءٍ فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا قَدِيرًا……..

“……. Atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain ), maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa.” (QS. An-Nisa : 149 )

Imam As-Sa’di berkata : Allah akan memaafkan dari keburukan badan kalian, harta kalian dan berpalingnya kalian dari-Nya, maka mohon maaflah kalian kepada-Nya, sesungguhnya balasan itu sesuai dengan jenis amalan yang telah dilakukannya. Barang siapa memaafkan orang lain karena Allah, maka Allah akan memaafkannya, dan barang siapa berbuat baik kepada orang lain, maka Allah akan berbuat baik kepadanya. Oleh karena itu Allah berfirman : “Maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa” yaitu Allah akan memaafkan kesalahan-kesalahan hamba-hamba-Nya dan mengampuni dosa-dosa besar mereka, Allah akan membiarkan turun penutupnya terhadap mereka, kemudian Allah akan memaafkan mereka dengan pemaafan yang sempurna yang bersumber dari kekuasaan-Nya. (Taisiir Kariim A-Rahman Fii Tafsiir Kalam Al-Mannan : 212)

  • Do’a ibadah yang berikutnya adalah Allah mengampuni banyak dosa dan kesalahan. Jika Allah menyiksa manusia karena setiap kesalahan yang mereka lakukan, tentu Dia akan menghancurkan makhluk-Nya dan melenyapkan keberadaan mereka. Sebagaimana firman-Nya

وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّهُ النَّاسَ بِظُلْمِهِم مَّا تَرَكَ عَلَيْهَا مِن دَابَّةٍ وَلَٰكِن يُؤَخِّرُهُمْ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى

Andai Allah menghukum manusia kerena kezhalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya dimuka bumi sesuatu pun dari makhluk melata.Akan tetapi Allah mengakhirkan mereka sampai pada waktu yang ditentukan” (QS.An-Nahl: 61)

Tetapi karena maaf-Nya yang besar, Allah menutupi dosa hamba-hamba-Nya didunia, tidak membukakannya didepan umum, tidak menyiksa mereka secara langsung ketika melakukan dosa, dan akan menutupi sebagian besar dosa hamba-hamba-Nya diakhirat kelak. Maha Suci Allah, sungguh Agung dan mulianya Dia. Sungguh agung maaf dan ampunan-Nya kepada hamba-hamba-Nya.

  • Allah Al-‘Afuww menjadikan maaf dari seseorang kepada orang lain dalam kondisi dia mampu untuk membalas kesalahan orang tersebut kepadanya sebagai perkara yang paling dekat dengan ketaqwaan. Sebagaimana firman-Nya:

وَأَن تَعْفُوا أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ……

“…Dan maaf kalian lebih dekat dengan ketaqwaan….” (QS. Al-Baqarah: 237 )

Maka tidaklah seseorang memberikan maaf kepada orang lain yang berbuat salah atau jahat kepadanya dalam kondisi dia mampu untuk membalasnya baik secara kekuatan ataupun kedudukan melainkan ia akan mendapatkan kemuliaan. Karena maaf itu merupakan jalan menuju kemuliaan, sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

وما زاد الله عبدا بعفو إلاّ عزّا

Dan tidaklah Allah menambahkan bagi seorang hamba yang pemaaf, melainkan kemuliaan.” (HR. Muslim: 6757)

DO’A MASALAH

Diantara do’a permohonan yang dapat kita amalkan dengan nama Al-‘Afuww ini adalah sebagaimana yang telah diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam kepada ‘Aisyah ketika beliau bertanya kepada Rasulullah apa yang harus diucapkan oleh seseorang ketika dia mendapatkan malam lailatul qodar pada sepuluh hari terakhir bulan ramadhan? Maka Rasulullah mengajarkan kepada ‘Aisyah agar memperbanyak do’a berikut

اللهم إنك عفوّ تحب العفو فاعف عني

Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Engkau mencintai maaf, maka maafkanlah dariku.” ( HR. At-Tirmidzi: 3855, Ibnu Majah: 3982 dan di shahihkan oleh Al-Albani

Kemudian salah satu do’a yang diajarkan Rasulullah ketika beliau bangun malam adalah

اللهم أعوذ برضاك من سختك وبمعافتك من عقوبتك

Wahai Allah, aku berlindung kepada-Mu dengan ridho-Mu dari benci-Mu dan dengan maaf-Mu dari siksa-Mu.” (HR. Muslim: 486)

Demikian semoga bermanfaat. Washollallahu ‘Ala Nabiyina Muhammad Wa’ala Alihi Wasohbihi Wasallam.

Penulis : Adep Baehaki, Lc

ARTIKEL TERKAIT

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

PALING POPULER