asd
Rabu, Juli 24, 2024
spot_img

Keutamaan Ayat Kursi, Surat Al-Ikhlas, dan Surat-Surat Lain

Melanjutkan pembicaraan tentang keutamaan sebagian surat al-qur’an dan ayat-ayatnya atas sebagian yang lain, di mana sebelumnya telah diulas sedikit tentang keutamaan surat al-Fatihah, yang mana ia merupak surat yang paling utama dalam al-Qur’an. Disebutkan dengan jalur yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa ayat paling utama dalam al-Qur’an adalah ayat kursi. Dalam shahih Muslim, dari hadits Ubay bin Ka’ab radhiallahu ‘anhu beliau berkata:

: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «يَا أَبَا الْمُنْذِرِ، أَتَدْرِي أَيُّ آيَةٍ مِنْ كِتَابِ اللهِ مَعَكَ أَعْظَمُ؟» قَالَ: قُلْتُ: اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ: «يَا أَبَا الْمُنْذِرِ أَتَدْرِي أَيُّ آيَةٍ مِنْ كِتَابِ اللهِ مَعَكَ أَعْظَمُ؟» قَالَ: قُلْتُ: {اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ} [البقرة: 255]. قَالَ: فَضَرَبَ فِي صَدْرِي، وَقَالَ: «وَاللهِ لِيَهْنِكَ الْعِلْمُ أَبَا الْمُنْذِرِ»

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “wahai Abu Mundzir, apakah engkau tahu, manakah ayat dari kitab Allah padamu yang lebih agung?”  Aku berkata, “Allah dan Rasulnya lebih mengetahui. Beliau bersabda, “wahai Abu Mundzir, apakah engkau tahu, manakah ayat dari kitab Allah padamu yang lebih agung?”Aku berkata; Allahu laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuum, (Allah tidak ada sesembahan yang hak selain Dia, Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus makhluk-Nya)” (al-Baqarah: 255) beliau menepuk dadaku dan bersabda; “demi Allah,  berbahagialah engkau dengan ilmu yang engkau miliki.” (HR Muslim, no. 810)

Ayat yang mulia ini memiliki kedudukan yang begitu tinggi, hanyalah disebabkan karena keagungan kandunganya yang berupa tauhid kepada Allah ta’ala, pengagungan-Nya, keindahan pujian pada-Nya, serta penyebutan sifat-sifat keagungan dan kesempurnaan-Nya. Ia mencakup nama-nama Allah ta’ala sebanyak lima nama, memuat sifat-sifat lebih dari dua puluh sifat bagi Rabb tabaraka wata’ala, sehingga ia telah memuat hal-hal tersebut yang tidak dikandung oleh satu pun ayat selainnya dalam al-Qur’an.

Termasuk keutamaan surat yang mulia ini yaitu bahwa orang yang membacanya dalam satu malam nisacaya baginya penjagaan dari Allah ta’ala, dia tidak didekati setan hingga subuh. Keterangan ini terdapat dalam shahih Bukhari dari hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dengan redaksi yang panjang. (shahih Al-Bukhari, no. 2311)

Diantara keutamaannya, apa yang tercantum dalam sunan An-Nasa’i dan selainnya, dari hadits Abu Umamah radhiallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sesungguhnya beliau bersabda:

مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِيِّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُولِ الْجَنَّةِ إِلَّا أَنْ يَمُوتَ

“barang siapa membaca ayat kursi setelah shalat fardhu, maka tidak ada yang mencegahnya untuk masuk surga kecuali dia meninggal.” (As-Sunan al-Kubra karya An-Nasa’i, 6/no. 9928) yakni, tidak ada antara dia dengan masuk surga kecuali kematian.

Dinukil pula melalui jalur shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang keutamaan surat al-ikhlash, bahwa ia setara dengan sepertiga Al-Qur’an. Dalam riwayat al-Bukhari dari hadits Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu ‘anhu, bahwa seorang laki-laki mendengar seseorang membaca ‘qul huwallahu ahad’ (katakanlah Dia-lah Allah yang Maha Esa), lalu orang itu mengulang-mengulangnya. ketika pagi hari, dia datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan menyebutkan hal itu, dan seakan dia meremehkannya. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdabda:

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ القُرْآنِ

“Demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, sunguh ia setara dengan sepertiga Al-Qur’an.”

Para ahli ilmu telah membahas alasan sehingga surat ini menyamai sepertiga Al-Qur’an. Mereka menyebutkan dalam hal ini beragam jawaban. Jawaban yang paling baik seperti yang disebutkan syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah, adalah jawaban yang dikutip dari Abu al-Abbas Suraij, di mana beliau berkata, “maknanya, Al-Qur’an diturunkan dalam tiga bagian; sepertiga pertamanya adalah hukum-hukum, sepertiga kedua adalah janji dan ancaman, dan sepertiga terakhir adalah nama-nama dan sifat-sifat Allah subhanahu wata’ala. Sementara surat ini merangkum nama-nama dan sifat-sifat Allah subhanahu wata’ala.” (jawaab Ahli Ilmi wal Iman, hal. 113)

Syaikhul islam berkata, “Apabila qul huwallahu ahad setara dengan sepertiga al-Qur’an, tidak menjadi kemestian ia lebih utama daripada surat al-Fatihah, dan tidak berarti membacanya tiga kali sudah mencukupi membaca satu al-Qur’an. Bahkan ulama salaf tidak menyukai ketika membaca al-Qur’an secara keseluruhan membacanya kecuali seperti yang tertulis dalam mushaf. Sebab al-Qur’an mesti dibaca seperti tertulis dalam mushaf tanpa ditambah dan dikurangi… akan tetapi jika qul huwallahu ahad dibaca sendiri, boleh dibaca tiga kali atau lebih daripada itu, dan siapa membacanya niscaya baginya pahala yang setara dengan sepertiga al-Qur’an. Namun yang setara dengan sesuatu bukan berarti sama jenisnya. (jawaab Ahli Ilmi wal Iman, hal. 133-134)

Diantara perkara yang patut diketahui dalam permasalahan ini adalah bahwa keutamaan membaca surat-surat ini dan selainnya, akan berbeda-beda sesuai perbedaan keadaan orang membaca surat-surat tersebut. Bacaan disertai tadabbur (perenungan) lebih utama daripada bacaan tanpa tadabbur. Terkadang keadaan sebagian manusia dalam membaca sebagian surat dan apa yang menyertai mereka ketika membacanya, berupa khusyu, tadabbur, pemahaman terhadap kalam Allah ta’ala, dan tekad yang jujur untuk mengamalkannya, lebih baik dan utama dari keadaan selain mereka yang tidak seperti itu. Meski surat yang dibaca oleh mereka ini adalah surat yang lebih utama. Bahkan seorang manusia saja bisa berbeda-beda keadaan dirinya sendiri. Terkadang seseorang mengerjakan satu amalan yang lebih rendah keutamaannya namun dengan bentuk sempurna, sehingga amalan itu lebih utama baginya dibandingkan amal-amalnya yang lain, meski jenis amal-amal ini statusnya lebih utama.

Sumber: Buku Fiqih Do’a dan Dzikir karya Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr –hafizhahullah-

Oleh: Ade Abdurrahman

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

PALING POPULER