Kamis, November 28, 2024
spot_img
BerandaPenjelasan Asmaul HusnaAl-Qadiir (Yang Mahakuasa)

Al-Qadiir (Yang Mahakuasa)

Nama Allah Al-Qadiir (Yang Mahakuasa)

Beribadah Dengan Nama Allah Al-Qadiir Dengan Sabar dan Ridha  di Bulan Ramdhan

Nama ini disebutkan sebanyak 45 kali dalam al-qur’an, diantaranya dalam Surat Ar-Rum/54:

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ (٥٤)

Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari Keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah Keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah yang Maha mengetahui lagi Maha Kuasa.

Makna Al-Qadiir yang berarti Yang Maha Kuat dan Maha Sempurna kekuasaan dan kemampuanya. Di antara kesempurnaan kemampuan-Nya bahwa dia mengatur segala urusan dan seluruh ciptaan-Nya tanpa mengalami keletihan dan kelemahan. Dengan kekuasaan itu pula dia membolak balikkan hati manusia sesuai kehendak dan keinginan-Nya.

Perbedaan nama Al-Qaadir dengan Al-Qadiir bahwa makna Al-Qadiir lebih kuat, agung ,dan sempurna daripada Al-Qaadir walaupun semua menunjukan makna yang kemahaaan atau tanpa batas sifatnya tersebut. Dan Al-Qadiir digandengkan dengan Al-‘Aliim karena ilmu menunjukan kekuasaan.

Diantara pengaruh nama ini  adalahnya dapat memperkuat tekad dan keinginan seorang hamba dalam antusias untuk mendapatkan kebaikan dan mencarinya, serta untuk menjauhi kejahatan dan lari darinya

Sedangkan Konsekwensi nama ini diantaranya  adalah seorang hamba disempurnakan kesabaran dan ridha yang baik atas keputusan Allah. Ibnul Qayiim rahimahullah berkata, “barangsiapa yang memenuhi hatinya dengan ridha terhadap takdir, maka Allah akan memenuhi dadanya denga kecukupan, keamanan, dan qana’ah, dan dia akan memusatkan hatinya untuk mencintai-Nya, kembali dan bertawakal kepada-Nya. Namun barangsiapa yang bagian dari ridha tersebut luput darinya, maka hatinya akan dipenuhi dengan kebalikannya dan dia tersibukkan dengan hal yang dapat menjauhkannya dari kebahagiaan dan keberuntungannya.

Do’a ibadah yang lainnya dengan nama ini yaitu Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, tidak ada sesuatu apapun yang dapat mengalangi-Nya, kekuatan-Nya sempurna dan menyeluruh, seorang hamba diberikan kemampuan yang bisa ia gunakan sesuai dengan ketetapan Allah, kemampuan yang diberikan Allah titipan dan amanah dari Allah maka harus digunakan sesuai dengan apa yang dia perintahkan, tidak mengklaim diri memiliki kemampuan yang sempurna untuk memberi manfaat atau menolak mudharat, siapa saja yang menduga demikian itu, berarti dia merasa tuhan, karena hanya Allah saja yang memiliki kekuatan yang sempurna, kekuatan yang sama sekali tidak mengalami kelemahan, dan tidak satu hal pun luput dari kekuasaan-Nya. Pada bulan Ramadhan merupakan latihan jiwa, untuk mendapatkan derajat sabar dan ridha, karena mereka adalah orang-orang yang bertaqwa yaitu yang berpuasa pada bulan ramadhan, yang merupakan keputusan dan takdir Allah Al-Qadiir dalam mensyariatkan ibadah yang diwajibkan kepada hamba-Nya dan hak-Nya untuk ditaati.

Doa mas’alah (permintaan) dengan nama ini seperti, dalam Surat Ali Imran/3: 26,

قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (٢٦)

Katakanlah: “Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Dan Surat At-Tahrim/66 : 8

… رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (٨)

“Ya Rabb Kami, sempurnakanlah bagi Kami cahaya Kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Dan doa yang lainnya yang sangat banyak baik dalam Al-qur’an maupun Sunnnah terutama dalam zikir do’a pagi petang, dan zikir-zikir setelah shalat lima waktu.

Penyusun: Dzakwan Mukhtar B.A.

Sumber   :1. Fiqih Asma’ul Husana hal. 369.

                2. the miracle of  Asmaul Husna hal.157.    

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

PALING POPULER