asd
Home Fiqih Do'a dan Dzikir DOA NABI LUTH ALAIHI SALAM

DOA NABI LUTH ALAIHI SALAM

0

DOA NABI LUTH ALAIHI SALAM

Diantara apa yang dikisahkan Allah Ta’ala dalam kitab-Nya yang mulia tentang do’a-do’a para Nabi Alaihi Salam adalah do’Nabi Luth Alaihi Salamdi, dia diutus kepada kaum yang mengumpulkan antara syirik dan kemungkaran yang besar, belum pernah dilakukan seorangpun sebelum mereka diantara penghuni dunia, yaitu melakukan hubungan biologis dengan kaum laki-laki.

Seperti firman Allah Ta’ala:

وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ

Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?”

إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ ۚ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ

Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.

(Qs: Al Araf: 80-81.)

Perbuatan buruk ini sangat menyebar diantara mereka. Bahkan terkadang terjadi pesta-pesta. Mereka tidak pernah berhenti atau merasa takut terhadap peringatan dan nasihat dari seseorang. Mereka dalam hal itu seperti binatang dan bahkan lebih sesat lagi jalannya.

 Oleh karena itu diantara doa Nabi Luth Alaihi Salam adalah apa yang dikisahkan Allah Ta’ala dalam firman-Nya.

قَالَ إِنِّي لِعَمَلِكُمْ مِنَ الْقَالِينَ

Luth berkata: “Sesungguhnya aku sangat benci kepada perbuatanmu”.

رَبِّ نَجِّنِي وَأَهْلِي مِمَّا يَعْمَلُونَ

(Luth berdoa): “Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan”.

(Qs: Asy Syu’ara: 168-169)

Luth Alaihi salam telah mengumumkan kebenciannya yang besar serta berlepas diri dari perbuatan buruk ini.

Dalam doa ini terdapat juga pelajaran dan bimbingan bagi para hamba agar berpegang kepada Allah Ta’ala berlindung kepada-Nya dari segala kemungkaran berupa perkataan dan perbuatan.

Sungguh diantara doa-doa Rasulullah Shallalahu Alaihi Wasalam adalah apa yang disebutkan dalam Hadits Abdullah bin Mas’ud Radiyallahu Anhu dari Nabi Shallalahu Alaihi Wasalam bahwa beliau mengucapkan:

اللَّهُمَّ إنِّي أَسألُكَ الهُدَى ، وَالتُّقَى ، وَالعَفَافَ ، وَالغِنَى

Ya Allâh; sungguh aku meminta kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, ‘iffah (terjaga dari hal-hal yang buruk) dan kecukupan (merasa cukup dan tidak mengharap apa yang ada pada manusia). (HR. Muslim)

Berlindung kepada Allah Ta’ala dari keburukan mani memiliki urusan penting dalam kehidupan manusia baik laki-laki maupun perempuan. Terutama ketika banyak faktor yang mendatangkan fitnah dan pemicu-pemicu kerusakan. Sungguh syahwat kemaluan termasuk cobaan yang besar yang menimpa seseorang.

Gejolaknya menghantarkan manusia kepada jalan-jalan yang hina dan kebinasaan-kebinasaan yang mengenaskan. Adapun perbuatan kaum Luth Alaihi salam berasal dari pintu ini, hingga Allah menyifati mereka dalam syahwat ini dengan firman-Nya:

لَعَمْرُكَ إِنَّهُمْ لَفِي سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُونَ

(Allah berfirman): “Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan)”. (Qs: Al Hijr: 72)

Ketika syahwat kaum nabi Luth Alaihi Salam, mereka pun tidak mau menyambut dakwahnya dan larangannya kepada mereka melakukan homoseks justru mereka semakin membangkang dan melampaui batas. Saat itulah Nabi Luth Alaihi Salam meminta kepada Rabb semesta alam agar memenangkannya atas kaum yang berbuat kerusakan.

Allah Ta’ala berfirman:

قَالَ رَبِّ انْصُرْنِي عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِينَ

Luth berdoa: “Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu”.  (Qs: Al Ankabut: 30)

Nabi Luth Alaihi salam mencegah mereka, melarang mereka dan memperingati mereka. Diantara perintangan Nabi Luth Alaihi Salam apa yang difirmankan Allah Ta’ala.

وَجَاءَهُ قَوْمُهُ يُهْرَعُونَ إِلَيْهِ وَمِنْ قَبْلُ كَانُوا يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ ۚ قَالَ يَا قَوْمِ هَٰؤُلَاءِ بَنَاتِي هُنَّ أَطْهَرُ لَكُمْ ۖ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَلَا تُخْزُونِ فِي ضَيْفِي ۖ أَلَيْسَ مِنْكُمْ رَجُلٌ رَشِيدٌ

            Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Luth berkata: “Hai kaumku, inilah puteri-puteriku, mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal?” (Qs: Hud: 78)

Hingga akhirnya mereka ditimpa hukuman dan turun kepada mereka siksaan. Sebagaimana Allah kisahkan hal itu di sejumlah tempat dalam Al Quran, diantara firman-Nya:

إِنَّا مُنْزِلُونَ عَلَىٰ أَهْلِ هَٰذِهِ الْقَرْيَةِ رِجْزًا مِنَ السَّمَاءِ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ

Sesungguhnya Kami akan menurunkan azab dari langit atas penduduk kota ini karena mereka berbuat fasik.  (Qs: Al Ankabut: 34-35)

Maka kita berlindung kepada Allah Ta’ala dari perkara-perkara yang menyebabkan kemurkaan-Nya. Kita memohon juga kepada Allah Ta’ala untuk menjauhkan kaum muslimin dari keburukan. Dan menjauhkan mereka dari perbuatan keji.

( Tulisan ini diringkas dari buku Fiqih Doa dan Dzikir karya Syaikh Abdurrazaq bin Abdil Muhsin Al- Badr Hafidzohullahu Ta’ala )

Cianjur, Komplek Masjid Al- Bayaan

Selasa, 25 Mei 2021

Fitra Aryasandi S.Ag

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version