asd
Home Fiqih Do'a dan Dzikir KEUTAMAAN-KEUTAMAAN LAIN DARI KEEMPAT KALIMAT (PART 2)

KEUTAMAAN-KEUTAMAAN LAIN DARI KEEMPAT KALIMAT (PART 2)

0

KEUTAMAAN-KEUTAMAAN LAIN DARI KEEMPAT KALIMAT (PART 2)

Beberapa keutamaan lain dari kalimat yang empat, subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha illallah, wallahu akbar

7. Allah memilih kalimat-kalimat tersebut dan menjadikannya spesial bagi hamba-hamba-Nya, lalu disiapkan bagi yang berdzikir kepada Allah dengan menggunakannya pahala yang sangat besar, dan ganjaran yang sangat banyak. Dalam Al-Musnad karya Imam Ahmad dan Mustadrak Al-Hakim, melalui sanad yang shahih, dari hadits Abu Hurairah dan Abu Said, sesungguhnya Rasulullah bersabda:

Sungguh Allah telah memilih di antara kalimat-kalimat berupa empat perkara; subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha illallah, wallahu akbar. Barang siapa berkata,’subhanallah’ dituliskan untuknya dua puluh kebaikan, dihilangkan darinya dua puluh keburukan, siapa mengucapkan, ‘Allahu Akbar’ sama seperti itu, barang siapa mengucapkan ‘laa ilaaha illallah’ sama seperti itu, dan siapa yang mengucapkan, ‘alhamdulillah rabbil ‘alamin,’ dari dirinya, dituliskan baginya tiga puluh kebaikan, dan dihilangkan darinya tiga puluh kesalahan. (Al-Musnad dan Al-Mustadrak. Al-Allamah Al-Albani berkata dalam Shahih Al-Jaami’, “Shahihi” )

8. Ia adalah perisai dari neraka bagi orang yang mengucapkannya, dan ia datang pada hari kiamat menyelamatkan orang yang mengucapkannya, serta berada dihadapannya.

Al-Hakim meriwayatkan dalam Al-Mustadrak, dan An-Nasa’I dalam Amalul Yaum Wallailah, serta selain keduanya, dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Ambillah perisai kamu.” Kami berkata, Wahai Rasulullah, (perisai) dari musuh yang telah tiba?” Beliau bersabda:

“Tidak bahkan perisai kamu dari neraka. Ucapkanlah; subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaha illallah, wallahu akbar. Sungguh kalimat-kalimat itu akan datang hari kiamat sebagai penyelamat dan pendahulu-pendahulu. Itulah ‘al-baqiyaat ash-shaalihat’ (perkara-perkara kekal yang shalih).”

Hadits ini ditambah hadits yang sebelumnya mengandung pensifatan kalimat-kalimat tersebut sebagai  ‘al-baqiyaat ash-shalihat,’ sementara Allah berfirman:

وَالْبٰقِيٰتُ الصّٰلِحٰتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَّخَيْرٌ اَمَلًا

“ Dan amalan-amalan yang kekal lagi shalih adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi  harapan.” (Al-Kahfi: 46). Adapun  ‘al-baqiyaat’ adalah yang tetap (kekal) pahalanya dan terus-menerus ganjarannya.

9. Kalimat-kalimat itu melingkar di sekitar ‘Arsy Ar-Rahman, mereka memiliki bunyi seperti suara lebah, menyebut-nyebut orang yang mengucapkan mereka.  Dalam Musnad Ahmad, Sunan Ibnu Majah, dan Mustadrak Al-Hakim, dari An-Nu’man bin Basyir dia berkata, Rasulullah  ﷺbersabda:

“Sesungguhnya di antara dzikir kalian di antara keagungan Allah; tasbih, takbir, tahlil, dan tahmid, mereka melingkar di sekitar ‘Arsy, mengeluarkan suara seperti bunyi lebah, menyebut-nyebut orang yang mengucapkan mereka. Tidakkah salah seorang kamu suka bila itu untuknya, atau senantiasa baginya yang menyebut-nyebutnya.” (Al-Mustadrak, As-Sunan Al-Kubra Kitab Amal Yaum Wallailah dan Shahih Al-Jaami’)

Hadits ini memberikan faidah tentang keutamaan tersebut. Yaitu, bahwa kalimat-kalimat yang empat itu melingkar disekitar  ‘Arsy,  sementara mereka memiliki suara seperti bunyi lebah, yakni; suara mirip suara lebah, menyebut-nyebut orang yang mengucapkannya.

10. Kalimat-kalimat itu sangat berat dalam timbangan. An-Nasa’I meriwayatkan dalam Amalul Yaum Wallailah, Ibnu Majah dalam Shahihnya, Al-Hakim, dan selain mereka, dari Abu Salamah dia berkata, aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:

بَخٍ بَخٍ لِخَمْسٍ مَا أَثْقَلَهُنَّ فِي الْمِيزَانِ: سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَالْوَلَدُ الصَّالِحُ يُتَوَفَّى لِلمَرءِ المُسلِم فَيَحْتَسِبُهُ

“Bakh…bakh…untuk lima hal, alangkah beratnya dalam timbangan; subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha illallah, wallahu akbar, dan anak shalih yang wafat dari seorang Muslim, lalu dia mengharapkan pahalanya.” (As-Sunan Al-Kubra kitab Amalul Yaum Wallailah, Shahih Ibnu Hibban (Al-Hisan), dan Al-Mustadrak)

11. Kalimat-kalimat tersebut bagi seorang hamba ketika mengucapkan salah satunya, niscaya ia adalah sedekah. Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahihnya, dari Abu Dzar bahwa beberapa orang sahabat Rasulullah ﷺ berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, orang-orang kaya telah memborong semua pahala, mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka puasa sebagaimana kami puasa, dan mereka bersedekah dengan kelebihan harta benda mereka. Beliau bersabda:

“Bukankah Allah telah menjadikan untuk kamu apa yang kamu gunakan bersedekah? Sungguh setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, memerintahkan kepada perkara yang ma’ruf adalah sedekah, larangan terhadap perkara yang munkar adalah sedekah, dan pada kemaluan milik salah seorang kamu adalah sedekah.” Mereka berkata, “apakah salah seorang kami memenuhi syahwatnya dan ada baginya padanya pahala? Beliau bersabda: Bagaimana pendapat kamu sekiranya dia meletakannya pada yang haram, apakah dia akan mendapatkan dosa? Demikian juga apabila dia meletakannya pada yang halal, niscaya dia akan mendapatkan pahala. (Shahih Muslim)

Inilah sebagian keutamaan yang disebutkan dalam sunnah nabawiyah yang dimiliki oleh kalimat-kalimat yang empat. Barang siapa memperhatikan keutamaan-keutamaan terdahulu, niscaya dia dapati bahwa ia sangatlah agung, menunjukan keagungan kalimat-kalimat tersebut, ketinggian urusannya, banyaknya faidah-faidah dan hasil-hasilnya bagi seorang hamba yang beriman.

Demikian semoga bermanfaat. Washollallahu ‘ala Muhammad waalihi wasohbihi ajma’in.

Al-Bayaan Cianjur, Senin 21 Juni  2021/ 10 Dzulqo’dah 1442 H

Penulis: Adep Baehaki

Sumber : Diringkas dari buku Fikih Do’a dan Dzikir karya Syaikh Abdurrazaq Bin ‘Abdul Muhsin Al-Badr -Hafidzahumallahu-

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version