asd
Home Fiqih Do'a dan Dzikir Hal-hal yang terkait dengan salam

Hal-hal yang terkait dengan salam

0

Hal-hal yang terkait dengan salam

Keutamaan salam

Ucapan salam alam merupakan syiar hamba-hamba yang bertauhid kepada Allah. Salam merupakan perbuatan yang dapat menumbuhkan rasa kasih sayang diantara kaum muslimin. Salam merupakan ungkapan doa atas keselamatan saudara kita dan juga ungkapan yang penuh berkah.

Berikut diantara keutamaan salam,

Pertama, salam merupakan ungkapan penuh berkah.

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

فَإِذَا دَخَلْتُم بُيُوتًۭا فَسَلِّمُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِكُمْ تَحِيَّةًۭ مِّنْ عِندِ ٱللَّهِ مُبَـٰرَكَةًۭ طَيِّبَةًۭ ۚ

Maka apabila kamu memasuki suatu rumah-rumah, hendaklah kamu memberi salam kepada dirimu sendiri (yang berarti memberi salam kepada penghuninya juga), salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. (QS. An-Nur: 61)

Kedua, salam merupakan ungkapan para malaikat kepada para pendudukan surga.

Allah Subhanahu wata’ala berfirman: 

وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلَـٰمٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَٱدْخُلُوهَا خَـٰلِدِينَ

Dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: “Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya. (QS. Az-Zumar: 73)

دَعْوَىٰهُمْ فِيهَا سُبْحَـٰنَكَ ٱللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلَـٰمٌۭ

Do’a mereka di dalamnya ialah: “Subhanakallahumma”, dan salam penghormatan mereka ialah: “Salam”. (QS. Yunus: 10)

خَلَقَ اللَّهُ آدَمَ عَلَى صُورَتِهِ طُولُهُ سِتُّونَ ذِرَاعًا فَلَمَّا خَلَقَهُ قَالَ اذْهَبْ فَسَلِّمْ عَلَى أُولَئِكَ النَّفَرِ مِنْ الْمَلائِكَةِ جُلُوسٌ فَاسْتَمِعْ مَا يُحَيُّونَكَ فَإِنَّهَا تَحِيَّتُكَ وَتَحِيَّةُ ذُرِّيَّتِكَ فَقَالَ السَّلامُ عَلَيْكُمْ فَقَالُوا السَّلامُ عَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللَّهِ فَزَادُوهُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ فَكُلُّ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ آدَمَ فَلَمْ يَزَلْ الْخَلْقُ يَنْقُصُ بَعْدُ حَتَّى الآن

Allah menciptakan Adam dengan tinggi 60 hasta. Kemudian setelah menciptakannya, Allah berfirman, “Pergilah, ucapkan salam kepada para malaikat, lalu dengarkan, bagaimana para malaikat itu memberikan penghormatan, maka jawaban itu adalah sebagai bentuk penghormatan kepadamu dan anak keturunan kamu.” Lalu Adam berkata, “Assalamualaikum.” Para malaikat menjawab, “Assalaamualaika wa rahmatullah.” Mereka menambahinya, “Warahmatullah.” Setiap orang yang masuk surga dalam bentuk seperti Adam. Dan semua makhluk akan terus berkurang (ketinggian dan usianya) sampai sekarang.” (HR Bukhari  dan Muslim)

Ketiga, salam menunjukkan akan Kebaikan Islam seseorang. 

Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amr bahwasanya ada seseorang yang bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

أَىُّ الإِسْلاَمِ خَيْرٌ قَالَ : تُطْعِمُ الطَّعَامَ ، وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ ، وَعَلَى مَنْ لَمْ تَعْرِفْ 

Amalan islam apa yang paling baik?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, Memberi makan (kepada orang yang butuh) dan mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenali dan kepada orang yang tidak engkau kenali.  (HR. Bukhari)

Keempat, salam merupakan hak seorang muslim atas muslim yang lainnya.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,



حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ منها إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ

Hak muslim pada muslim yang lain ada enam. Diantaranya Apabila engkau bertemu, ucapkanlah salam padanya. (HR. Muslim)

Kelima, salam menumbuhkan persaudaraan dan saling mencintai.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تَدْخُلُوا الجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلا تُؤْمِنُوا حَتىَّ تحَابُّوا، أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَئٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحاَبَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلاَم بَيْنَكُم

Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman. Dan kalian tidak disebut beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang apabila kalian melakukannya, kalian pasti saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian. (HR. Muslim)

Kewajiban menjawab salam

Seorang muslim wajib menjawab salam.

Berdasarkan firman Allah Subhanahu wata’ala:

وَإِذَا حُيِّيتُم بِتَحِيَّةٍۢ فَحَيُّوا۟ بِأَحْسَنَ مِنْهَآ أَوْ رُدُّوهَآ

Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). (QS. An-Nisa: 86)

Adab salam

Memulai mengucapkan salam.

Diriwayatkan dari Abu Umamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إنَّ أولى النَّاسِ بالله مَنْ بَدَأهُمْ بِالسَّلام 

Sesungguhnya orang yang paling utama di sisi Allah adalah mereka yang memulai salam. (HR Abu Dawud)

Apabila seseorang yang disunnahkan untuk memulai salam tidak memulainya maka hendaknya seorang muslim tetap mengucapkan salam. Berikut diantara yang disunnahkan untuk memulai salam sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لِيُسَلِّمْ اَلصَّغِيرُ عَلَى اَلْكَبِيرِ, وَالْمَارُّ عَلَى اَلْقَاعِدِ, وَالْقَلِيلُ عَلَى اَلْكَثِيرِ

Hendaklah yang kecil memberi salam pada yang lebih tua, hendaklah yang berjalan memberi salam pada yang sedang duduk, hendaklah yang sedikit memberi salam pada yang banyak. (HR. Bukhori)

Dalam riwayat Muslim disebutkan,

وَالرَّاكِبُ عَلَى اَلْمَاشِي

Dan orang yang berkendaraan memberi salam kepada yang berjalan. (HR.Muslim)

Meninggikan suara apabila seseorang memberi salam kepada orang banyak agar orang-orang tersebut mendengarnya,

sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

أَفْشُوا السَّلاَم بَيْنَكُم

Sebarkanlah salam di antara kalian (HR. Muslim)

Mengucapkan salam kepada anak-anak kecil, dan ini merupakan sifat tawadhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan merupakan kebiasaan para salafus sholeh.

Diriwayatkan dari Sayyar, dia berkata:

كُنْتُ أَمْشِي مَعَ ثَابِتٍ الْبُنَانِيِّ فَمَرَّ بِصِبْيَانٍ فَسَلَّمَ عَلَيْهِمْ وَحَدَّثَ ثَابِتٌ أَنَّهُ كَانَ يَمْشِي مَعَ أَنَسٍ فَمَرَّ بِصِبْيَانٍ فَسَلَّمَ عَلَيْهِمْ وَحَدَّثَ أَنَسٌ أَنَّهُ كَانَ يَمْشِي مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَرَّ بِصِبْيَانٍ فَسَلَّمَ عَلَيْهِمْ

Aku pernah berjalan bersama Tsabit Al Bunani, kemudian kami melewati anak-anak kecil maka dia (Tsabit) memberi salam kepada mereka. Setelah itu Tsabit bercerita bahwa dia pernah berjalan bersama Anas kemudian melewati anak-anak kecil dan dia (Anas) mengucapkan salam kepada mereka. Demikian juga Anas bercerita bahwa dia pernah berjalan bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati anak-anak kecil, lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan salam kepada mereka. (HR. Muslim)

Tidak membangunkan orang yang tidur.

Mengucapkan salam kepada orang yang dikenal atau tidak dikenal.

Memulai suatu pembicaraan dengan salam.

Memperpanjang salam dengan tidak menambah lafadz salam yang telah disunnahkan.

عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِىِّ صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ عَلَيْكُمْ. فَرَدَّ عَلَيْهِ السَّلاَمَ ثُمَّ جَلَسَ، فَقَالَ النَّبِىُّ صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ :عَشْرٌ. ثُمَّ جَاءَ آخَرُ فَقَالَ: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ. فَرَدَّ عَلَيْهِ فَجَلَسَ، فَقَالَ: عِشْرُونَ. ثُمَّ جَاءَ آخَرُ فَقَالَ: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ. فَرَدَّ عَلَيْهِ فَجَلَسَ، فَقَالَ ثَلاَثُونَ

Dari ‘Imran bin Hushain Radhiyallahu anhu dia berkata: Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata: Assalamualaikum (semoga keselamatan dari Allah tercurah untukmu). Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membalas salam orang tersebut, kemudian orang tersebut duduk dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “(Dia mendapatkan) sepuluh kebaikan”. Kemudian datang orang lain kepada Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata: Assalamualikum warahmatullah (semoga keselamatan dan rahmat dari Allah tercurah untukmu). Lalu Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam membalas salam orang tersebut, kemudian orang tersebut duduk dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “(Dia mendapatkan) dua puluh kebaikan”. Kemudian datang lagi orang lain kepada Beliau lalu berkata: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh (semoga keselamatan, rahmat dan keberkahan dari Allah tercurah untukmu). Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam membalas salam orang tersebut, kemudian orang tersebut duduk dan Rasulullah bersabda: “(Dia mendapatkan) tiga puluh kebaikan”. (HR. Abu Dawud)

Tidak memberi salam kepada orang yahudi dan nasrani. Diriwayatkan dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhu , ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَا تَبْدَؤُوا اَلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى بِالسَّلَامِ

Janganlah memulai mengucapkan salam kepada Yahudi dan Nashrani (HR. Muslim)

Apabila diberi salam oleh orang yahudi atau nashrani maka cukup menjawab “wa’alaikum”

Adapun mengucapkan salam kepada ahli bid’ah, maka perlu diperinci. Apabila orang tersebut telah dihukumi kafir oleh para ulama dengan kebid’ahannya maka hukum mengucapkan salam kepada mereka sama seperti hukum mengucapkan salam kepada orang kafir, yaitu terlarang. Namun apabila kebid’ahannya tidak sampai mengeluarkannya dari islam maka tidak mengapa memberi salam kepada mereka. Demikian pula memberi salam kepada seorang muslim pelaku maksiat maka diperbolehkan.

Diperbolehkan meninggalkan salam kepada mereka di sebagian keadaan saja apabila jelas maslahatnya, seperti agar mereka meninggalkan kebid’ahannya dan kemaksiatannya atau agar kita tidak terpengaruh dengan mereka. Namun apabila tidak ada sebab syar’i, maka meninggalkan salam merupakan sesuatu yang tidak dicintai oleh Allah.


Sumber :

Fikih doa dan Dzikir Syaikh Abdurrozzaq bin Abdil Muhsin

rumaysho.com

Cianjur, 16 September 2021

Oleh : Muhammad Abu Alif

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version