asd
Home Fiqih Do'a dan Dzikir HADITS-HADITS PERMINTAAN PERLINDUNGAN (5)

HADITS-HADITS PERMINTAAN PERLINDUNGAN (5)

0

HADITS-HADITS PERMINTAAN PERLINDUNGAN (5)

Ketujuh, dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam biasa mengatakan:

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ، وَالْهَرَمِ، وَالْمَأْثَمِ، وَالْمَغْرَمِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ، وَعَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ النَّارِ، وَعَذَابِ النَّارِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْغِنَى، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِمَاءِ الثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَ نَقِّ قَلْبِيْ مِنَ الْخَطَيَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَبَاعِدْ بَيْنِيْ وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ

“Ya Allah,  sungguh aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan, dan ketuaan, dan hal-hal mendatangkan dosa, dan hal-hal mendatangkan utang, dan dari cobaan kubur dan azab kubur, dan dari cobaan neraka dan azab neraka, dan dari keburukan cobaan kekayaan, dan aku berlindung kepada-Mu dari cobaan kemiskinan, dan aku berlindung kepada-Mu dari cobaan Al-Masih Ad-Dajjal. Ya Allah, cucilah dariku kesalahan- kesalahan dengan salju dan embun. Jernihkan hatiku dari kesalahan-kesalahan sebagaimana pakaian putih dibersihkan dari noda. Jauhkan antara aku dan dosa-dosaku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat.” (Diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim.)

            Hadits ini mengandung permintaan perlindungan dari sebelas perkara dan memohon tiga perkara yang lain. Adapun perkara-perkara yang diminta diberi perlindungan darinya adalah :

  1. Lafadz, Ya Allah,  sungguh aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan.” Hal ini sudah dipaparkan tedahulu.
  2. Lafadz, “Dan ketuaan.” Hal ini juga sudah dipaparkan tedahulu.
  3. Lafadz, “Dan hal-hal mendatangkan dosa.” Yakni menjadi sebab seseorang terjerumus dalam dosa.
  4. Lafadz, “Dan hal-hal mendatangkan utang.” Maksudnya, perkara-perkara yang menyebabkan seseorang menanggung utang dan wajib melunasinya, seperti tindakan kriminal, atau interaksi sosial, atau yang sepertinya. Dikatakan kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Alangkah seringnya engkau berlindung dari perkara yang mendatangkan utang.”

Beliau bersabda :

إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ، وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ

“Sesungguhnya seseorang apabila berutang niscaya jika berbicara berdusta, jika berjanji akan mengingkari.” Diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim.

  • Lafadz, Dan dari cobaan kubur.” Ia adalah pertanyaan dua malaikat di dalam kubur.
  • Lafadz, “Dan azab kubur.” Ini sudah dipaparkan terdahulu.
  • Lafadz, “Dan dari cobaan neraka.” Ia adalah pertanyaan penjaga neraka dalam rangka mencemooh dan mengintimidasi.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

كُلَّمَا أُلْقِيَ فِيهَا فَوْجٌ سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌ

“Setiap kali dilemparkan padanya satu rombongan maka ditanya oleh penjaganya, Bukankah telah datang kepada kamu pemberi petunjuk?” (Al-Mulk : 8)

  • Lafadz, “Dan azab neraka.” Ini sudah dibahas terdahulu.
  • Lafadz, “Dan dari keburukan cobaan kekayaan.” Maknanya, apa-apa yang terjadi dengan sebab kekayaan berupa kesombongan, keangkuhan, dan kekikiran.
  • Lafadz, “Dan aku berlindung kepada-Mu dari cobaan kemiskinan.” An-Nawawi Rahimahullahu Ta’ala berkata, “Adapun permintaan perlindungan beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dari cobaan kekayaan dan kemiskinan, karena keduanya adalah dua kondisi yang dikhawatirkan padanya timbul kemarahan, kurang kesabaran, terjerumus dalam perkara haram atau syubhat karena kemiskinan. Sedangkan pada kondisi kaya maka dikhawatirkan kesombongan, keangkuhan, dan kebakhilan menunaikan hak-hak harta, atau menafkahkannya secara berlebihan, atau membelanjakan dalam kebatilan dan berfoya-foya.”
  • Lafadz, “Dan aku berlindung kepada-Mu dari cobaan Al-Masih Ad-Dajjal.” Ia adalah fitnah paling besar yang terjadi di dunia. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

إِنَّهُ لَمْ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ مُنْذُ ذَرَأَ اللَّهُ ذُرِّيَّةَ آدَمَ أَعْظَمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ

“ Sungguh tidak ada cobaan di muka bumi, sejak Allah menebarkan keturunan Adam, yang lebih besar daripada cobaan Ad-Dajjal.”

       Adapun tiga perkara yang dimohon oleh Nabi  Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pada hadits ini adalah:

  1. Lafadz, “Ya Allah, cucilah dariku kesalahan- kesalahan dengan salju dan embun.” Ibnu Al-Qayyim Rahimahullahu Ta’ala berkata, “Pada hadits ini terdapat fikih, bahwa penyakit diobati dengan lawannya, karena pada dosa-dosa terdapat sifat panas dan pembakaran yang menjadi lawan dari salju, embun dan air dingin. Maka tidak dikatakan pula bahwa air panas lebih kuat dalam menghilangkan kotoran. Sebab pada air dingin terdapat pengaruh mengeraskan badan dan menguatkannya, di mana manfaat ini tidak didapatkan pada air panas. Kesalahan-kesalahan mendatangkan dua perkara; penodaan dan penguraian maka yang diperlukan adalah mengobatinya dengan apa yang membersihkan hati dan mengokohkannya. Maka disebut air dingin, salju, dan embun sebagai isyarat kepada kedua perkara ini.”
  2. Lafadz, “Jernihkan hatiku dari kesalahan-kesalahan sebagaimana pakaian putih dibersihkan dari noda.” Maksudnya dibersihkan hati dari dosa-dosa sebagaimana kebersihan pakaian putih dari noda yang tidak tertinggal padanya bekas apapun.
  3. Lafadz, “Jauhkan antara aku dan dosa-dosaku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat.” Maksud dijauhkan di sini adalah menghapus apa yang telah ada dari kesalahan-kesalahan dan meninggalkan sanksi atasnya, serta melindungi dari apa yang belum terjadi. Al-Karmani berkata, “kemungkinan pada ketiga doa ini merupakan isyarat kepada tiga masa; dijauhkan untuk masa mendatang, penjernihan untuk masa sekarang, dan pencucian untuk masa telah berlalu.”

( Tulisan ini diringkas dari buku Fiqih Doa dan Dzikir karya Syaikh Abdurrazaq bin Abdil Muhsin Al- Badr Hafidzohullahu Ta’ala )

Cianjur, Komplek Masjid Al- Bayaan

Selasa, 1 Juni 2021 / 20 Syawal 1442 H

Muhamad Adi Firmanto

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version