asd
Home Penjelasan Asmaul Husna Al-Mushawwir (Yang Membentuk Rupa)

Al-Mushawwir (Yang Membentuk Rupa)

1

Nama Allah Al-Mushawwir

Beribadah dengan Nama Allah Al-Mushawwwir pada Bulan Ramadhan

Nama Allah Al-Mushawwir disebutkan 1 kali dalam al-Qur’an diantaranya dalam Surat Al-Hasyr:24:

هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى …

Dialah Allah yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang membentuk Rupa, yang mempunyai asmaaul Husna

Makna Al-Mushawwir adalah yang melaksanakan apa yang dia inginkan pengadaannya sesuai dengan sifat yang dia inginkan1.Dan sifat tersebut berupa tinggi  pendek, besar kecil, laki perempuan, dan rupa yang khas.

Perbedaan antara Al-Khaliq, Al-Bari’, dan Al-Mushawwir bahwasanya Al-Khaliq yang umum, yang menunjukan pada semua makhluk, menentukan takarannya dan mengadakannya, dan terkadang Al-Bâri’ dan Al-Mushawwir memiliki makna Al-Khaliq. Sedangkan Al-Bâri’ umum pada setiap yang ada, dia yang mengadakan dari sebelumnya tidak ada tanpa menetukan ukurannya, dan mengadakannya setelah ditentukan ukurannya. Sedangkan Al-Mushawwir khusus pada penciptaan bentuk atau gambar.2 Sehingga kita lihat dari bentuk yang beraneka ragam yang kita lihat di dunia ini bahkan ada yang belum pernah kita lihat sama sekali dan ada yang baru dilihat, dan satu jenis hewan saja memiliki triliunan bentuk dan rupa yang beragam.

Pengaruh dari nama ini bahwa Allah satu-satunya yang dituju di dalam hati dari kecintaan, peribadatan dan pengagungan. Karena bentuk dan rupa dari Allah maka yang dilihat adalah yang datang dari hamba berupa amalan dan hati-hati mereka. Sebagaimana disebutkan dalam hadis,

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-  إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ 

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian. Akan tetapi, Allah hanyalah melihat pada hati dan amalan kalian.” (HR. Muslim no. 2564).

Konsekwensi dari nama ini diantaranya bahwa dengan bentuk dan rupa supaya dapat dikenali diantara kita, dan juga hikmah yang lainnya yang Allah lebih tahu tentang-Nya. Maka yang asal bagi hamba adalah hatinya sebagaimana disebutkan dalam hadis di atas.

Do’a ibadah dengan nama ini diantaranya menerima takdir dari apa yang diberikan oleh Allah dari rupa, warna kulit dan lain sebaginya yang merupakan rukun iman yang ke-6, meninggalkan menggambar /melukis makhluk yang bernyawa serta membuat patung berhala, karena itu menandingi ciptaan Allah sebagaimana yang disebutkan Allah melalui lisan rasul-Nya, haram dan hukuman yang berupa azab yang paling pedih pada hari kiamat.2 Bahkan dapat menjadikan kafir pelakunya, kekal di neraka selamanya, begitu juga merubah ciptaan-Nya dengan bertato, memakai rambut palsu, qaza’ (memotong rambut kepala sebagian dan meninggalkan sebagaian), mencukur alis, haramnya laki-laki menyerupai wanita, dan wanita menyerupai laki-laki, merapikan gigi tanpa kebutuhan, mencat rambut warna hitam, dan lain-lain sebagaimana disebutkan keharamannya dalam hadis. Maka dosa keharamannya akan lebih besar apabila melakukannya pada bulan Ramadhan sebagaimana banyaknya pelanggaran tersebut yang ditonton di media-media televisi yang dapat merusak pahala shaum/puasa kaum muslimin dan merusak akhlak mereka. Maka  hendaklah menjauhinya dan meninggalkannya perbuatan tersebut dalam rangka taat kepada Allah dan rasul-Nya mengarapkan ganjaran dan pahalan di sisi-Nya.

      Doa mas’alah yang berkaitan dengan nama ini dalam do’a sujud tilawah,

, اَللّهُمَّ لَكَ سَجَدْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَلَكَ أَسْلَمْتُ، أَنْتَ رَبِّي، سَجَدَ وَجْهِيَ لِلَّذِي شَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ، تَبَارَكَ اللهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَ.”

“Allahumma laka sajadtu, wa bika aamantu wa laka aslamtu, sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa showwarohu, wa syaqqo sam’ahu, wa bashorohu. Tabarakallahu ahsanul kholiqiin.”3

Ya Allah, kepada-Mu lah aku bersujud, karena-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah diri. Wajahku bersujud kepada Penciptanya, yang Membentuknya, yang Membentuk pendengaran dan penglihatannya. Maha Suci Allah Sebaik-baik Pencipta.

Adapun doa (permintaan) dengan nama ini tidak terdapat dalam Al-Qur’an dan Sunnah, namun secara umum semua nama kita dapat berdoa dengannya dalam doa yang dipanjatkan, memujinya dan mengagungkannya. Wallahu’alam.

Penyusun: Dzakwan Mukhtar B.A.

Sumber   :

1. Fiqih Asma’ul Husana hal.152. 3. HR. Muslim no. 771

2. Asrar Asmaul Husna hal.90.    

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version