Nama Allah Al-Muqtadir (Yang Maha Kuasa)
Pengaruh Doa muslim pada Nama Al-Muktadir di Bulan Ramadhan
Nama ini disebutkan dalam Al-Qur’an 4 kali diantaranya Allah berfirman dalam Surat Al-Kahfi:45:
وَاضْرِبْ لَهُمْ مَثَلَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا كَمَاءٍ أَنْزَلْنَاهُ مِنَ السَّمَاءِ فَاخْتَلَطَ بِهِ نَبَاتُ الأرْضِ فَأَصْبَحَ هَشِيمًا تَذْرُوهُ الرِّيَاحُ وَكَانَ اللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ مُقْتَدِرًا (٤٥)
Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu.
Makna Al-Muqtadir berarti yang Maha dan sangat (Mubalaghah) dalam kekuasaan-Nya yaitu menampakan kekuasaannya dengan melakukan segala hal yang dia kuasai. Hal ini berkaitan dengan semua hal yang telah dia lakukan, meskipun dia mampu melakukan sejumlah hal yang tidak dia lakukan, jika berkehendak niscaya dia dapat melakukannya.Dan makna ini sama dengan firman-Nya Surat Al-Buruj/:16:
فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ (١٦)
Maha Kuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya.
Perbedaa antara makna antara Al-Qaadir, Al-Qadiir, dan Al-Muktadir yaitu bahwa Al-Qaadir adalah yang maha menakdirkan segala hal dengan ilmu-Nya sebelum menakdirkannya dan Allah mengatur semua hal sebelum menjadikannya. Dan makna Al-Qadiir yaitu mengandung makna kekuasaan dan pelaksanaan takdir artinya menciptakan sesuai dengan ketetapan takdir. Sedangkan Al-muqtadir mengandung kedua makna yang terkandung dalam kedua nama Al-Qaadir dan Al-Qadiir.1
. Konsekwensi nama ini beriman dengan-Nya yaitu kekuasaan-Nya dan takdir-Nya. Bagaimana tidak, sebab iman kepada-Nya merupakan poros berputarnya tauhid beserta aturannya, prinsip iman dan kesempurnaannya, pokok agama dan penegaknya, dan ini adalah salah satu rukun iman dan kaidah dasar kebaikan.2
Sesungguhnya iman kepada kekuasaan Allah ‘Azza wa Jalla yang ditunjukan nama Allah Al-Muqtadir memiliki pengaruh yang begitu agung dan buah yang penuh berkah yang kembali kepada hamba, baik di dunia maupun di akhirat diantaranya adalah berharap kepada Allah dengan baik dan selalu memohon kepada-Nya serta memperbanyak berdo’a kepadan-Nya, sebab seluruh urusan ada ditangan-Nya
Imam Ahmad meriwayatkan dalam kitab Az-Zuhd dari Mutharif bin Abdullah bin asy-Syikhkhir, ia berkata,” aku mengingat-ingat hal apa saja yang mengumpulkan kebaikan, dan ternyata kebaikan itu banyak, seperti puasa dan shalat. Selain itu, ternyata semua itu ada di tangan Allah . Apabila engkau tidak bisa mendapatkan apa yang di tangan Allah , melainkan dengan cara meminta kepada-Nya sehingga dia memberinya kepadamu, maka ternyata yang mengumpulkan semua kebaikan itu adalah do’a.3 Doa yang sering Nabi berdo’a dengannya diantaranya, hadis yang diriwayatkan Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma,
“ALLOHUMMA MUSHORRIFAL QULUUB SHORRIF QULUUBANAA ‘ALA THOO’ATIK 4
Ya Allah, Sang Pembolak-balik hati, balikkanlah hati kami untuk taat kepada-Mu).”
Adapun doa ibadah dengan nama ini mengimani bahwa Allah ta’ala menakdirkan segala hal yang dia lakukan, dan seandainya dia berkehendak melakukan sejumlah hal yang (sebelumnya) tidak ia lakukan, niscaya dia akan melakukannya, takut dengan azab Allah karena Rabb-Nya maha mampu sehingga tidak ada sesuatu pun yang dapat melemahkannya, tidak merasa aman ketika bermaksiat , dan tidak berputus asa dari rahmat-Nya, berharap bahwa Allah mampu menyampaikan harapannya, dan berlindung kepadanya tanpa putus asa.5 Maka bulan Ramadhan yang berkah ini memotivasi seseorang untuk mencari takdir yang baik dengan memperbanyak do’a dan dengan yakin Allah akan mengabulkan do’anya. Mendekatkan diri dengan berbagai amalan sholeh yang sesuai dengan kemampuannya yang merupakan sebab istiqamah di atas iman dan sunnah. Sehingga Allah memberikan kepadanya kehidupan yang thoyibah di dunia dan di akhirat.
Doa mas’alah dengan nama ini tidak ditemukan , namun secara umum bahwa semua nama Allah dapat berdoa dengannya dan memuji serta mengagungkan-Nya didalam doa yang dipanjatkan. Wallahu’alam.
Penyusun: Dzakwan Mukhtar B.A.
Sumber :
1. The Miracle of Asmaul Husna hal.158-159.
2. Fiqih Asma’ul Husana hal. 368.
3. Fiqih Asma’ul Husana hal. 370
4. HR. Muslim, no. 2654
5. The Miracle of Asmaul Husna hal.159
.
asma’ul husna sangat menarik untuk dikaji sampe ke akar-akarnya. thanks a lot