asd
Home Penjelasan Asmaul Husna Al-Khalaq (Yang Maha Pencipta)

Al-Khalaq (Yang Maha Pencipta)

0

Nama Allah Al-Khalaq (Yang Maha Pencipta)

Kembali ke Fitrah dengan Pengaruh Nama Allah Al-Khalaq Pada Bulan Ramadhan

Nama Allah Al-Khalaq Disebutkan dalam  Al-Qur’an pada 2 tempat dalam Al-Qur’an Surat Al-Hijr:15/86, dan dalam Surat Yasin/36:81:

أَوَلَيْسَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ بِقَادِرٍ عَلَى أَنْ يَخْلُقَ مِثْلَهُمْ بَلَى وَهُوَ الْخَلاقُ الْعَلِيمُ (٨١)

dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? benar, Dia berkuasa. dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha mengetahui.

Nama ini Al-Khalaq merupakan Sighah Mubalaghah dari nama Al-khaliq, artinya bahwa nama Allah tidak sama satu dengan yang lainnya walaupun semuanya menunjukkan kemahaagungan, ketinggian, dan kemuliaan serta kesempurnaaanya yang tidak ada batasnya. Maka nama Al-Khalaq lebih tinggi dan agung dari nama Al-Khaliq, dimana penciptaan jika dimutlakkan ada dua maksudnya yaitu mengadakan sesuatu dan membuatnya tanpa contoh sebelumnya.1 seperti dalam firman-Nya surat Al-Furqan/25:2:

… وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا (٢)

 … dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.

Dan menyusun atau merencanakan seperti dalam Surat Al-Mu’minun/23:14:

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ (١٤)

kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu ortulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.

Maka Penciptaan  dalam diri manusia maknanya adalah penyusunan. Adapun pengadaan sesuatu tanpa contoh sebelumnya, maka ini khusus bagi Allah Rabb semesta alam seperti dalam firman-Nya Surat Father/35:3:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْرُ اللَّهِ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ لا إِلَهَ إِلا هُوَ فَأَنَّى تُؤْفَكُونَ (٣)

 Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah Pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi ? tidak ada Tuhan selain dia; Maka Mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)?

Ayat ini menunjukan bahwa setiap apa-apa selain Allah Al-Khaliq  adalah makhluk yang diadakan yang diawali ketiadaan seperti dalam Surat al-Insan/76:1:

هَلْ أَتَى عَلَى الإنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُورًا (١)

Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang Dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?

Dan Allah senatiasa menciptakan bagaimana dan kapan sesuai dengan kehendaknya seperti dalam firman-Nya Surat Ali Imran/3:47:

… كَذَلِكِ اللَّهُ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ إِذَا قَضَى أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (٤٧)

… “Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, Maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: “Jadilah”, lalu jadilah Dia.

Adapun penggandengan nama Allah Al-Khallaq dengan Al-Alim, maka di dalam penciptaan mengharuskan adanya ilmu dan kemampuan.2

Pengaruh nama ini terhadap makhluk bahwa penegakkan hujjah terhadap orang-orang kafir dengan pengakuan mereka bahwa Allah saja yang menciptakan, memberi rizki, memberi nikmat dan mengatur, akan kewajiban mengesakan Allah dalam ibadah, mengikhlaskan agama baginya dan mengharap kepada-Nya, seperti banyak disebutkan dalam ayat seperti surat Al-Ankabut/29:61:

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ (٦١)

dan Sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: “Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?” tentu mereka akan menjawab: “Allah”, Maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar).

Maksud ayat ini tidak ada diantara sekutu-sekutu yang dapat melakukan hal ini, dari penciptaaan, member rezki, menghidupkan dan mematikan.3 disini orang yang berakal merasa takjub dengan sebenarnya terhadap akal-akal kaum musyrikin, bagaimana mereka menyamakan makhluk yang tidak memiliki bagi dirinya dan selainnya meski sebesar biji atom dilangit dan di bumi dengan dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya dan yang menjadikan kegelapan dan cahaya.4

Doa ibadah dengan nama ini, mengakui akan adanya makhluk-makhuk yang agung ini, menunjukan akan keagungan penciptanya Allah Al-Khallaq yang bersemayam diatas arsy-Nya, Allah tidak menciptakan seluruh makhluknya dengan sia-sia dan main-main namun dengan tujuan yang agung dengan hikmahnya, tujuan penciptaan tersebut adalah supaya untuk ibadah  hanya kepada-Nya dengan membalas perbuatan buruk dengan azab yang pedih dan perbuatan baik dengan surga. Maka  terutama pada bulan Ramadhan yang mulia ini merupakan bulan yang tepat untuk mencapai fitrah yang suci dengan mensucikan hati membersihkan yang ada selain Allah ‘aza wajala.

Doa mas’alah (permintaan) yang berkaitan belum ditemukan penulis dan mungkin bisa merujuk kembali pada nama Allah Al-Khaliq, adapun do’a dengan nama langsung tidak ada, namun nama ini secara umum seseorang berdoa dengan-Nya dan mengagungkannya.

Wallahu’alam.

Penyusun: Dzakwan Mukhtar B.A.

Sumber   :

1. Fiqih Asma’ul Husana hal.142-143. 

2. Asrar Asmaul Husna hal.82.     

3. Fiqih Asma’ hal.147.                         

4. Fiqih Asma’ hal.148.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version