asd
Home Penjelasan Asmaul Husna AL-ILAH (Yang Maha Diibadahi)

AL-ILAH (Yang Maha Diibadahi)

0

AL-ILAH (Yang Maha Diibadahi)

Nama ini disebutkan di dalam Al-Quran sebanyak 28 kali, diantaranya dalam firman Allah Ta’ala:

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ لَهُ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى

(Dialah) Allah, tidak ada tuhan selain Dia, yang mempunyai nama-nama yang terbaik. (QS. Thaha : 8)

Al-Ilah artinya Al-Ma’luh yaitu Dzat yang di ibadahi.

Maknanya Al-Ilah adalah Dia lah Dzat yang di ibadahi oleh hamba-hamba-Nya dengan rasa cinta, ketundukan, rasa takut penuh harap, penuh pengagungan, dan penuh ketaatan.

Ketika menetapkan nama Al-Ilah maka harus menetapkan bahwa  Ilah ( yang di sembah) hanyalah satu yaitu Allah semata.

Sebagaimana Allah berfirman :

وَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌۚ لَآاِلٰهَ اِلَّا هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ

Dan Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. (QS. Al-Baqoroh :163)

Nama Al-Ilah juga masuk kedalam kalimat tauhid yaitu  لَآاِلٰهَ اِلَّا الله

Yang maknanya adalah Tidak ada ilah yang berhak di ibadahi dengan kecuali Allah Ta’ala.

Ketika kita mengetahui bahwa nama Al-Ilah maka kita wajib meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya Dzat yang berhak di ibadahi dan meyakini tidak ada Ilah selain Allah di dalam hati kita, kemudian kita amalkan dengan malakukan ibadah hanya kepada Allah dan tidak melakukan kesyirikan kepada-Nya.

Allah Ta’ala berfirman :

وَٱعۡبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشۡرِكُوا۟ بِهِۦ شَیۡـࣰٔاۖ

Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. [Surat An-Nisa’ 36]

Tidak boleh memberikan ibadah kepad selain Allah, baik ibadah hati , ibadah lisan maupun ibadah badan kepada selain Allah Ta’ala.

Seorang hamba harus menyembah Allah Al-Ilah dengan cara bergantung kepada Allah dalam keadaan lapang ataupun sempit dengan penuh rasa cinta, takut dan harap kepadanya sehingga ia melepaskan ketergantungnya kepada selaian Allah Ta’ala.

Nama ini sangat bermanfaat dalam keadaan sempit dan sulit, untuk menghilangkan kesempitan dan kesulitan, karena Allah mencintai hamba-Nya yang mentauhidkan-Nya. Ketika Allah Mencintainya maka Allah akan hilangkan kesempitan dan kesulitannya, sebagaimana yang terjadi pada nabi yunus ‘Alaihi Wa Salam ketika di telan ikan di lautan beliau ditolong Allah ketika menggunakan nama Allah Al-Ilah untuk menghilangkan kesulitannya.

Allah Ta’ala berfirman :

وَذَا ٱلنُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَـٰضِبࣰا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقۡدِرَ عَلَیۡهِ فَنَادَىٰ فِی ٱلظُّلُمَـٰتِ أَن لَّاۤ إِلَـٰهَ إِلَّاۤ أَنتَ سُبۡحَـٰنَكَ إِنِّی كُنتُ مِنَ ٱلظَّـٰلِمِین

Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ”Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zhalim.”[Surat Al-Anbiya’ 87 ]

Setelah berdoa dan berdzikir dengan nama ini Allah langsung mengijabah do’a nabi yunus ‘Alahi Wa salam dan mengeluarkannya dari perut ikan.

فَٱسۡتَجَبۡنَا لَهُۥ وَنَجَّیۡنَـٰهُ مِنَ ٱلۡغَمِّۚ وَكَذَ ٰ⁠لِكَ نُـۨجِی ٱلۡمُؤۡمِنِینَ

Maka Kami kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman. [Surat Al-Anbiya’ 88]

Karena Allah akan memudahkan urusan hambanya yang mentauhidkan-Nya, maka dari itu tauhidkan Allah agar Allah Al-Ilah memudahkan seluruh urusan kita.

Penulis

Haidar Andika.

Cianjur, 2 Ramadhan 1441 H.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version