Rabu, Januari 22, 2025
spot_img
BerandaFiqih Do'a dan DzikirUrgensi Dzikir Dan Keutamaannya

Urgensi Dzikir Dan Keutamaannya

Urgensi Dzikir Dan Keutamaannya

Dzikir merupakan ibadah yang sangat agung dan sangat bermanfaat untuk mendekatkan diri kepada Allah. Sungguh Allah telah memerintahkan di banyak tempat dalam al-Qur’an kepada orang-orang beriman untuk selalu bedzikir, memuji orang-orang yang melakukannya, dan menyanjung mereka dengan sebaik-baik sanjungan. Allah ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا

“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah kepada Allah, dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (Al-Ahzab: 41)

فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا…

“Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, Maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu….” (QS. Al-Baqarah: 200)

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ ….

“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring …” (QS. Ali Imran: 191)

… وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

“…laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 35).

Pada ayat-ayat di atas Allah memerintahkan kita agar memperbanyak berdzikir kepada-Nya, karena besarnya kebutuhan seorang hamba kepada dzikir, dia tidak berdaya tanpa berdzikir, walaupun sekejap mata. Maka setiap waktu yang dilalui oleh seorang hamba tanpa berdzikir akan menjadi kesulitan baginya. Kerugiannya lebih banyak dibandingkan dengan  keuntungannya karena dia lalai dari mengingat Allah. Dan kelak pada hari kiamat dia akan menyesalinya ketika dia bertemu dengan Allah سبحانه وتعالى.

Dalam kitab Syu’abul iman karya Al-Baihaqi dan kitab al-Hilyah karya Abu Nu’aim, dari Hadits Ummul Mukminin ‘Aisyah Radhiallahu ‘anha, bahwa Beliau صلى الله عليه وسلم bersabda:

ما من ساعةٍ تَمُرُّ بابْنِ آدَمَ ، لمْ يَذكرِ اللهَ فيها، إلَّا تَحَسَّرَ عليْها يومَ القيامةِ

“Tidaklah ada satu saat pun yang berlalu atas anak Adam, sedangkan dia tidak berdzikir kepada Allah سبحانه وتعالى padanya, melainkan dia akan menyesalinya pada hari kiamat.” (Syu’abul iman, no. 508 dan al-Hilyah, 5/365. Al-Allamah Al-Albani menyatakan bahwa hadits itu adalah hasan di kitab shahih Al-Jami’, No. 5720)

Dari Abu Darda’ Radhiallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

 أَلَا أُنَبِّئُكم بِخَيْرِ أعمالِكُم ، وأَزْكاها عِندَ مَلِيكِكُم ، وأَرفعِها في دَرَجاتِكُم ، وخيرٌ لكم من إِنْفاقِ الذَّهَب والوَرِقِ ، وخيرٌ لكم من أن تَلْقَوا عَدُوَّكم ، فتَضْرِبوا أعناقَهُم ، ويَضْرِبوا أعْناقكُم ؟ ! ، قالوا : بَلَى ، قال : ذِكْرُ اللهِ

“Maukah Aku tunjukan kepada Kamu sebaik-baik amalmu, paling bersih disisi Rajamu, paling mengangkat derajatmu, lebih baik bagimu dari pada menginfakan emas dan perak, dan lebih baik bagimu dari pada kamu bertemu musuh lalu menebas leher mereka dan mereka menebas lehermu? Mereka berkata: “tentu wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Dzikir kepada Allah”. (Sunan at-tirmidzi, No. 3377, Sunan Ibnu Majah, No. 3790, dan Al-Mustadrak, 1/496. Hadits ini dinyatakan shahih oleh Al-Allamah Al-Albani dalam Shahih Al-Jaami’, No. 2629.

Imam Muslim meriwayatkan dalam shahihnya, dari hadits Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu, dari Nabi صلى الله عليه وسلم Beliau bersabda:

سَبَقَ المُفَرِّدُونَ قالوا: وَما المُفَرِّدُونَ؟ يا رَسولَ اللهِ، قالَ: الذَّاكِرُونَ اللَّهَ كَثِيرًا، وَالذَّاكِرَاتُ.

“Telah menang al-Mufarridun.” Mereka berkata, “Apakah Al-Mufarridun itu, wahai Rasulullah?” beliau bersabda: “laki-laki dan perempuan yang banyak berdzikir kepada Allah” (Shahih Muslim, No. 2627)

Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari Radhiallahu ‘anhu, dari Nabi صلى الله عليه وسلم, beliau bersabda:

مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لَا يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ

“Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Rabbnya dan yang tidak berdzikir adalah seperti orang hidup dan mayit.” (Shahih Al-Bukhari, No. 6407)

Banyak sekali ayat-ayat al-Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah yang menyebutkan keutamaan berdzikir. Diantara ulama yang menerangkan masalah ini adalah Al-Allamah Ibnu Al-Qayyim –rahimahullah– dalam kitabnya Al-Waabil Ash-Shayyib Min Al-Kalim Ath-Thayyib. Beliau berkata dalam kitabnya tersebut “Dalam dzikir terdapat lebih dari seratus faidah…”. setiap satu faidah cukup untuk menggugah jiwa dan membangkitkan semangat untuk menyibukan diri dengan berdzikir kepada Allah سبحانه وتعالى.

Kita memohon kepada Allah سبحانه وتعالى untuk melindungi kita dari keburukan setan dan sekutunya, bisikannya, dan tiupannya. Sungguh Dia Maha Mendengar, Maha Mengabulkan permohonan, dan Maha Dekat.

Wallahu a’lam…

Diringkas dari kitab Fiqih Do’a dan Dzikir, Karya: Syeik Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Al-Badr –Hafizhahumallah-.

Oleh: Ade Abdurrahman

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

PALING POPULER