Jumat, April 19, 2024
spot_img
BerandaFiqih Do'a dan DzikirDOA- DOA LENGKAP DARI SUNNAH NABAWIYAH (2)

DOA- DOA LENGKAP DARI SUNNAH NABAWIYAH (2)

DOA- DOA LENGKAP DARI SUNNAH NABAWIYAH (2)

Ketiga, dari Abdullah bin Amr bin Ash Radhiyallahu ‘Anhu, sesungguhnya dia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Sungguh hati anak keturunan Adam seluruhnya di antara dua jari dari jari- jari Ar-Rahman, seperti satu hati, Dia memalingkannya bagaimana Dia kehendaki.” Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

اللّهمّ مصرّف القلوب، صرّف قلوبنا على طاعتك

“Ya Allah, Dzat yang memalingkan hati, palingkan hati kami kepada ketaatan kepada-Mu.” (HR. Muslim).

            Serupa dengan doa di atas, dalam hadits Anas Radhiyallahu ‘Anhu, biasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sering mengucapkan, “Wahai Dzat yang membolak- balikan hati, teguhkan hatiku di atas agama-Mu.” Aku berkata, “Wahai Rasulullah, kami beriman padamu dan kepada apa yang engkau bawa, apakah engkau mengkhawatirkan atas kami ?” Beliau bersabda, “Benar, sungguh hati berada diantara dua jari dari jari- jemari Allah, Dia membalikannya bagaimana Dia kehendaki.” Diriwayatkan At- Tirmidzi dan Ibnu Majah.

            Demikian pula dalam hadits Aisyah Radhiyallahu ‘Anha dia berkata, “Ada doa- doa yang biasa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sering memanjatkannya, ‘Wahai Dzat yang membolak- balikan hati, teguhkanlah hatiku diatas agama-Mu.’” Aisyah berkata, “Aku berkata, ‘Wahai Rasulullah, sungguh engkau seringkali memanjatkan doa ini.’ Beliau bersabda, ‘Sesungguhnya, hati anak keturunan Adam di antara dua jari dari jari- jemari Ar- Rahman. Apabila Dia mau niscaya Dia menyelewengkannya dan jika Dia mau niscaya Dia meluruskannya.” (HR. Ahmad).

            Al-Baghawi Rahimahullahu Ta’ala berkata, “Di sini terdapat penjelasan bahwa hamba tidak memiliki campur tangan apapun dalam urusan kebahagiaan atau kesengsaraan. Bahkan jika dia mengikuti petunjuk niscaya karena petunjuk Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepadanya. Apabila eksis dalam iman maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang menjadikannya eksis. Kalau dia tersesat maka akibat sikapnya berpaling dari petunjuk. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :

بَلِ اللَّهُ يَمُنُّ عَلَيْكُمْ أَنْ هَدَاكُمْ لِلإيمَانِ

‘Bahkan Allah mengingatkan nikmat-Nya atas kamu, bahwa kamu telah diberi petunjuk kepada iman.’ (Al-Hujurat: 17)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman pula mengabarkan pujian penghuni surga :

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ

‘Segala puji bagi Allah yang menunjuki kita kepada hal ini dan tidaklah kita dapat mengikuti petunjuk kalau bukan karena Allah menunjuki kita.’ (Al-A’raf: 43)

Dan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:

يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ

‘Allah meneguhkan orang- orang beriman dengan perkataan yang teguh dalam kehidupan dunia dan di akhirat.’ (Ibrahim: 27)

            Keempat, dari Abu Musa Al-Asy’ari Radhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, bahwa beliau biasa berdoa dengan doa- doa ini :

اللّهمّ اغفر لي خطيئتي وجهلي، وإسرافي في أمري، وما أنت أعلم به منّي، اللّهمّ اغفرلي جدّي وهزلي، وخطئي وعمدي، وكلّ ذلك عندي، اللّهمّ اغفرلي ما قدّمت وما أخّرت، وما أسررت وما أعلنت، وما أنت أعلم به منّي، أنت المقدّم وأنت المؤخّر، وأنت على كلّ شيء قدير

“Ya Allah, berilah ampunan untukku kesalahan- kesalahanku, kebodohanku, berlebih- lebihanku dalam urusanku, dan apa yang Engkau lebih tahu tentangnya daripada aku. Ya Allah, ampunilah untukku kesungguhanku, candaku, kesalahanku, kesengajaanku, dan semua itu ada padaku. Ya Allah, berilah ampunan untukku apa- apa yang aku dahulukan dan apa- apa yang aku akhirkan, apa- apa yang aku rahasiakan, dan apa- apa yang aku tampakkan, dan apa yang Engkau lebih tahu tentangnya daripada aku. Engkau yang mendahulukan dan Engkau yang mengakhirkan. Dan engkau berkuasa atas segala sesuatu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

            Doa ini merupakan doa yang paling lengkap dalam hal permohonan ampunan. Sebab ia adalah doa menggunakan lafadz- lafadz umum lagi menyeluruh disertai pemaparan dan perincian. Semua makna disebutkan menggunakan lafadznya secara tegas. Bukan sekedar mencukupkan petunjuk lafadz lain atasnya. Permohonan ampunan dikaitkan dengan apa yang diketahui oleh si hamba dan apa yang tidak diketahuinya. Padahal diketahui sekiranya dikatakan, “Ampunilah untukku semua yang aku lakukan,” niscaya ini lebih ringkas. Akan tetapi lafadz- lafadz hadits dalam konteks doa, merendahkan diri serta menampakkan penghambaan dan kefakiran. Sementara menghadirkan jenis- jenis yang seorang hamba bertaubat darinya secara rinci adalah lebih baik dan lebih mendalam daripada disingkat dan diringkas.

            Kelima, dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu bahwa seorang laki- laki berkata, “Wahai Rasulullah, aku mendengar doamu malam ini, maka yang sampai kepadaku dari doa itu, bahwa engkau mengucapkan :

اللّهمّ اغفر لي ذنبي، ووسّع لي في داري، وبارك لي فيما رزقتني

‘Ya Allah, berilah ampunan untukku dosa- dosaku, dan luaskan untukku pada rumahku, dan berkahi untukku pada rizki yang engkau berikan padaku.’”

            Beliau bersabda, “Apakah engkau melihat kalimat- kalimat itu menyisakan sesuatu?” (HR. At- Tirmidzi). Dalam sanadnya terdapat kelemahan, hanya saja doa tersebut telah didukung riwayat lain sebagaimana dinukil Imam Ahmad, dari hadits seorang laki- laki di kalangan sahabat. Dalam riwayat An- Nasa’i dan Ibnu As- Sunni, dari hadits Abu Musa Radhiyallahu ‘Anhu.

            Lafadz, “Dan luaskan untukku pada tempat tinggalku.” Yakni; luaskan untukku pada tempat tinggalku di dunia, karena keluasannya merupakan kebahagiaan di dunia, atau maksudnya adalah kubur, sebab ia adalah tempat tinggal sesungguhnya, atau maksudnya adalah surga, karena ia adalah negeri kekal dan kenikmatan abadi yang tidak pernah hilang dan sirna.

( Tulisan ini diringkas dari buku Fiqih Doa dan Dzikir karya Syaikh Abdurrazaq bin Abdil Muhsin Al- Badr Hafidzohullahu Ta’ala )

Cianjur, Komplek Masjid Al- Bayaan

Selasa, 16 Februari 2021 / 4 Rajab 1442 H

Muhamad Adi Firmanto

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

PALING POPULER